Sukses

6 Alasan Matthijs de Ligt Memilih Juventus, Bukan Barcelona

Matthijs de Ligt telah menjalani tes medis di J Medical Center, Turin, Rabu (17/7/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Matthijs de Ligt selangkah lagi bergabung dengan Juventus. Pemain belakang asal Belanda itu telah menjalani tes medis di J Medical Center, Turin, Rabu (17/7).

Jika dinyatakan lolos, Matthijs de Ligt akan berganti seragam dari Ajax Amsterdam menjadi I Bianconeri. Juventus sendiri dikabarkan sudah mendapatkan kesepakatan dengan pemain berusia 18 tahun itu.

De Ligt memang merupakan salah satu aset paling panas pada bursa transfer musim panas ini. Di usia yang begitu belia, dia sudah menunjukkan potensi luar biasa yang masih bisa dikembangkan lagi.

Tak heran, tidak hanya Juventus yang menginginnya. Klub-klub raksasa Eropa memperebutkan dia. Sebut saja Barcelona, Manchester United, Liverpool, Real Madrid, Bayern Munchen, dan PSG. Barcelona termasuk tim yang ngotot mengejarnya.

De Ligt bahkan sempat dikabarkan sudah pasti bergabung dengan Barcelona. Di Camp Nou sudah ada rekannya yang tiba terlebih dahulu, Frenkie de Jong. Juga, dia bisa meraih semuanya bersama Barca.

Namun, seiring negosiasi yang berjalan semakin alot, Barca semakin jauh dari De Ligt. Justru Juventus yang diam-diam menyalip semua tim lain dan langsung menyodorkan tawaran yang tampaknya tidak bisa ditolak De Ligt.

Berikut 6 alasan Matthijs de Ligt memilih Juventus, Bukan Barcelona.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Soal Gaji

Barcelona tidak mau menyamai tawaran gaji yang disodorkan Juventus. Agen De Ligt, Mino Raiola meminta gaji 12 juta euro per tahun untuk De Ligt, dan Barcelona langsung menolak.

Jumlah 12 juta euro memang terlalu besar untuk Barcelona. Inilah yang membuat mereka mundur teratur.

 

3 dari 7 halaman

2. Komisi Raiola

Tidak pernah mudah berurusan dengan super-agen seperti Raiola. Khususnya ketika dia ingin mendapatkan uang dari biaya transfer tersebut.

Barcelona tidak mau dipermainkan dan tidak mau membayar komisi yang diminta Raiola. Fakta ini membuat Raiola lebih suka bernegosiasi dengan Juventus dan mengarahkan kliennya ke klub Italia itu.

4 dari 7 halaman

3. Sudah Cukup Bek Tengah

Barcelona sebenarnya tidak memburu De Ligt karena butuh, mereka sudah punya beberapa opsi dengan Gerard Pique, Clement Lenglet, Samuel Umtiti, dan Jean-Clair Todibo.

Faktanya, Barca tidak benar-benar membutuhkan bek tengah, dan sebab itu mereka berani menolak tuntutan Raiola.

5 dari 7 halaman

4. Hasrat De Ligt

Pada kasus Frankie De Jong, yang telah bergabung dengan Barcelona, dia sangat ingin bergabung dengan Barcelona dan semua klub lain yang tertarik akhirnya mundur karena memahami hasrat kuat De Jong.

De Ligt, di sisi lain, tidak terlalu termakan gagasan bergabung dengan Barcelona, dan pada akhirnya itulah yang terjadi.

6 dari 7 halaman

5.  Prospek Kepulangan Neymar

Barca kaya raya, tetapi jelas tidak bisa membeli semua pemain yang mereka inginkan dalam satu bursa transfer saja. Gagasan kepulangan Neymar bisa jadi menghalangi langkah Barca dalam memburu De Ligt.

 

7 dari 7 halaman

6. Ketekunan Juventus

Penghargaan Golden Boy 2018 diterima De Ligt di Turin, dan pada saat itulah kontak pertama Juventus dimulai. Sejak saat itu, Juventus tekun mengejar De Ligt sampai mendapatkannya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.