Sukses

Piala Dunia Wanita 2019: Suporter Jadikan Megan Rapinoe Presiden AS di Wikipedia

Megan Rapinoe dan Timnas Amerika Serikat tampil memukau di Piala Dunia Wanita 2019.

Liputan6.com, Jakarta Kapten Timnas Wanita Amerika Serikat (AS), Megan Rapinoe menjadi buah bibir selama Piala Dunia Wanita 2019. Bukan hanya karena berhasil membawa timnya melaju hingga ke semifinal, tapi juga sikap politiknya yang berseberangan dengan Presiden AS, Donald Trump.

Selama ini, Rapinoe dikenal sangat pro kaum minoritas dan kerap mengkritisi kebijakan Donal Trump. Wanita berusia 33 tahun itu bahkan sempat menyampaikan tidak akan memenuhi undangan Gedung Putih bila timnya menjuarai Piala Dunia Wanita 2019. 

Seperti dilansir AS, Rapinoe sama sekali tidak ragu dengan sikapnya itu. Rapinoe bahkan mengaku akan mengajak pemain lain untuk melakukan hal yang sama. 

"Saya akan mendorong rekan tim untuk berpikir lagi tentang meminjamkan platform itu atau membiarkannya dikooptasi oleh suatu administrasi yang sama sekali tidak merasakan hal yang sama dan tidak memperjuangkan apa yang kami perjuangkan," kata Rapinoe. 

Sikap oposisi Rapinoe ternyata mendapat banyak dukungan. Bahkan suporter yang bersimpati dengan Rapione menjadikannya sebagai Presiden AS tanpa perlu melalui mekanisme pemilihan. Caranya dengan mengubah data Rapinoe di laman Wikipedia. 

 

 

Status baru ini memang tidak bertahan lama. Sebab pengelola Wikipedia memperbaikinya dan memblok halaman profil Rapinoe agar tidak bisa diubah lagi oleh pihak lain. 

Rapinoe sendiri tampil memukau saat Timnas Wanita AS bertemu Prancis di babak perempat final Piala Dunia Wanita 2019. Pemain berambut pendek itu mencetak dua gol dan membawa timnas AS menang 2-1 atas Prancis. Selanjutnya, AS akan bertemu Inggris di semifinal.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alex Morgan

Bukan hanya Rapinoe yang dikenal kritis dalam skuat AS. Penyerang Alex Morgan juga bersikap sama. Predator cantik berusia 29 tahun itu juga pernah ikut dalam aksi protes perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola AS terhadap timnas wanita. 

Pada tahun 2016, Morgan bersama empat rekannya menggugat diskriminasi gaji Federasi Sepak Bola AS. Mereka protes karena hanya menerima seperempat gaji pemain pria.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.