Sukses

3 Lulusan La Masia Barcelona yang Bersinar di Klub Lain

Para pemain ini tidak mendapat kesempatan unjuk gigi di tim utama Barcelona.

Liputan6.com, Jakarta - Akademi sepak bola Barcelona, La Masia, merupakan salah satu sekolah terbaik di dunia. Mereka sudah memproduksi sejumlah pemain terbaik dunia seperti Lionel Messi, Gerrard Pique, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez.

Nama-nama tersebut sudah menjadi tulang punggung Barcelona selama satu dekade. Berkat mereka, El Azulgrana berhasil meraih banyak gelar seperti La Liga, Copa del Rey dan juga Liga Champions.

Sayangnya, sekarang banyak yang mengkritik klub karena mereka gagal meniru kesuksesan masa lalu dalam dalam memproduksi pemain bintang. Pemain-pemain seperti Sandro Ramirez dan Carles Planas dianggap tidak cukup bagus.

Namun, beberapa lulusan La Masia sekarang ada yang menjadi sangat sukses setelah meninggalkan Barcelona. Beberapa dari mereka bahkan sudah menjelma menjadi salah satu yang terbaik di posisinya masing-masing.

Berikut ini tiga lulusan La Masia yang paling sukses setelah dijual raksasa Catalonia itu seperti dilansir Sportskeeda:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Thiago Alcantara

Thiago Alcantara memulai karirnya di Flamengo sebelum bergabung dengan La Masia pada tahun 2005. Dia dipromosikan ke tim utama Barcelona pada tahun 2009 dan secara bertahap mendapat kesempatan bermain dari Pep Guardiola.

Setelah kepergian Guardiola ke Bayern Munchen dan kesulitan mendapat kesempatan bermain rutin di Camp Nou, pemain berusia 27 tahun itu kemudian dijual oleh Barcelona ke raksasa Jerman itu seharga 25 juta euro.

Untungnya, karier Thiago di Bundesliga cukup sukses sejauh ini dan membuat harganya meroket. Sebuah laporan bahkan menyatakan bahwa Manchester City bersedia untuk memecahkan rekor transfer klub untuk memboyong sang gelandang dari Bayern.

3 dari 4 halaman

Andre Onana

Seandainya Barcelona tidak membiarkan Andre Onana pergi ke Ajax pada 2015, sang kiper mungkin tidak akan sesukses sekarang. Pemain muda Kamerun itu memulai karirnya di Yayasan Samuel Eto'o, sebuah akademi yang dimiliki oleh penyerang legendaris Barcelona itu sebelum bergabung dengan La Masia.

Namun, pemain berusia 22 tahun itu tidak berhasil masuk ke tim utama dan Blaugrana akhirnya menjualnya ke Ajax dengan hanya  150 ribu euro. Setelah mengesankan di tim junior Ajax, Onana secara bertahap dipromosikan ke tim utama raksasa Belanda itu dan mulai menjadi pelapis Jasper Cillessen. Kepergian Cillessen ke Barcelona membuat pemain Kamerun itu menjadi pemain reguler bagi Ajax.

Kini banyak yang menyebut Onana sebagai salah satu talenta terpanas di Eropa. Dia adalah kunci bagi Erik Ten Hag untuk maju ke perempat final Liga Champions saat mengalahkan Real Madrid di babak sistem gugur dan membuat timnya tak terkalahkan dalam grup yang terdiri dari Bayern Munchen dan Benfica.

4 dari 4 halaman

Alex Grimaldo

Grimaldo menjadi pemain Barcelona dari 2008 hingga 2015. Setelah bermain untuk akademi klub selama sekitar empat tahun, pemain berusia 23 tahun itu akhirnya melakukan debut resminya untuk tim B pada September 2011. Pemain Spanyol itu mengesankan di tim junior, tampil menonjol dalam dua musim terakhirnya.

Sayangnya, Barcelona sudah menjualnya ke Benfica sebelum sang bek bahkan mendapat kesempatan untuk bermain di tim utama. Namun, kepindahannya ke klub Portugal sejauh ini menjadi berkah yang luar biasa untuk Grimaldo.

Grimaldo sekarang bisa dibilang adalah salah satu bek kiri muda terbaik di Eropa dan beberapa raksasa, termasuk Barcelona sendiri mengincarnya. Grimaldo rata-rata mencatatkan 2,3 tekel per pertandingan dan mengesankan saat menyerang dengan mencetak 6 gol dan membuat 5 assist di semua kompetisi musim ini.

 

Sumber: Bola.net

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.