Ray Parlour Ungkap Momen Indah Arsenal di Markas Tottenham

Liputan6.com, Jakarta - Legenda Arsenal, Ray Parlour ikut berkomentar soal markas klub Tottenham Hotspur, White Hart Lane, jelang pertemuan kedua tim pada Minggu (30/4/2017) malam. Parlour merasakan atmosfer yang berbeda selama beberapa kali tampil di sana.

White Hart Lane telah menjadi rumah bagi Tottenham sejak 117 tahun silam dan akan dibongkar untuk diganti dengan stadion yang lebih megah lagi. Setelah Arsenal, The Lilywhites akan menutup laga kandang musim ini dalam bentrokan melawan Manchester United (MU) pada 14 Mei mendatang.

"Mungkin laga derby kali ini akan jadi pertandingan paling besar di sana selain melawan Manchester United kalau mereka ingin memenangkan liga. Ini benar-benar partai penting untuk kedua tim," kata Parlour dalam jumpa pers bersama Bank Muamalat, di Jakarta, Minggu (30/4) sore.

Momen paling diingatnya saat melakoni partai derby di Lane tentu saat Arsenal menuju tangga juara Liga Inggris 2003/2004. The Gunners mampu mencuri poin dalam hasil imbang 2-2 dan rekan setimnya, bek tengah Sol Campbell jadi sasaran sorakan fans tuan rumah.

Campbell diejek lantaran latar belakangnya sebagai pemain jebolan akademi Tottenham. Bagi Parlour, derby pada 25 April 2004 tersebut menjadi derby terbaik dalam kariernya.

"Kadang-kadang atmosfernya menakutkan, tapi juga beraroma bermusuhan. Atmosfernya selalu tak terbayangkan," ucapnya.

"Saya pernah memainkan derby bersama Sol Campbell, kembali ke White Hart Line untuk pertama kalinya. Atmosfernya benar-benar mengganggu. Penonton tidak suka kami."

"Nanti bakalan seru karena untuk pertama kalinya Tottenham akan finis di atas Arsenal selama 21 tahun. Saya tebak hasilnya imbang 1-1. Tapi saya berdoa Arsenal yang menang," ucap Parlour.