Sukses

Mimpi Kapal Selam <i>Made In </i> Indonesia Bakal Terwujud

Indonesia juga berambisi membuat industri komponen kapal selam.

Kesepakatan pembelian tiga unit kapal selam oleh Indonesia dari perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginering, diharapkan bisa mendorong munculnya kendaraan bawah laut karya putra bangsa. Ambisi ini merupakan cita-cita yang sejak lama diidamkan Indonesia

Pada tahun ini, proses produksi tiga kapal selam pesanan Indonesia telah dimulai. Proses pembuatan yang dilakukan di Korea Selatan tersebut didampingi oleh tim dan pekerja ahli dari Indonesia.

"Tim dari tim ahli dan pekerja ahli sambil kerja praktik disana sambil belajar," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2013).

Hidayat mengungkapkan, kesepakatan yang dibuat antara Indonesia dan Daewoo juga memuat poin mengenai rencana pembuatan kapal bersama di Indonesia sebagai bagian dari transfer teknologi. Hal ini menjadi bagian dari cita-cita Indonesia untuk dapat membuat kapal selam sendiri.

"Tahap kedua nanti bagian dari proses itu ada yang dibuat di Indonesia dengan guide mereka. Itu juga cita-cita Indonesia," lanjutnya.

Selain kapal selam, pemerintah juga berambisi membuat sebagian komponen dari kapal selam yang dibuat di Indonesia. Harapannya industri dalam negeri bisa berpartisipasi membangun kapal selam buatan lokal. "Insya Allah bisa dilakukan di Indonesia kerjasama dengan Korea," katanya.

Program kerjasama pengadaan kapal ini rencananya berlangsung hingga 2025. Dalam kurun waktu tersebut, Indonesia diharapkan dapat belajar banyak dari Korea. "Tiga kapal itu program sampai 2025, kita belajar dulu dan lama, dari kita nggak tahu apa-apa menjadi kita bisa buat didalam negeri," jelasnya.

Meskip proses pembelian kapal melibatkan Kementerian Perindustrian, Hidayat melaporkan, segala hal detail terkait kerjasama berada di Kementerian Pertahanan. Hal ini dikarenakan kapal selam tersebut nantinya akan digunakan untuk kepentingan militer.(Dny/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.