Sukses

Uang Rp 450 Triliun Bakal Mengalir Masuk RI

BKPM bahkan yakin realiasasi investasi pada 2014 bisa menembus Rp 500 triliun. Kok bisa?

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan akan mempercepat pelayanan publik dan prosedur investasi dalam beberapa bulan ke depan. Tujuannya, mengejar target investasi sebesar Rp 450 triliun di 2014.

Kepala BKPM Mahendra Siregar mengungkapkan, pihaknya mematok target investasi pada tahun depan hingga Rp 450 triliun dari proyeksi tahun ini yang mencapai Rp 390,3 triliun.

"Kalau melihat realisasi Januari-September 2013 yang sudah Rp 293,3 triliun atau 75,1% dari target, maka kami optimistis target investasi 2013 bisa tercapai. Dan proyeksi ini bakal bertumbuh 15% menjadi Rp 450 triliun di 2014," ungkap dia saat ditemui dalam Laporan Realisasi Investasi Kuartal III di kantornya, Jakarta, Rabu (23/10/2013).

Data BKPM menunjukan, realisasi investasi senilai Rp 390,3 triliun tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing yang diharapkan menembus Rp 272,6 triliun dan aliran Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 117,7 triliun.

Mahendra percaya diri dengan incaran tersebut karena lembaganya terus memperbaiki iklim investasi yang mendorong realisasi penanaman modal mampu melebihi proyeksi. "Bahkan saya percaya diri bisa lebih dari Rp 450 triliun atau range-nya bisa tembus di atas Rp 500 triliun. Tapi saya akan menghitung lagi, beri waktu dua pekan," ujarnya.

Untuk mengejar proyeksi tahun ini dan ke depan, dia mengatakan, pihaknya bakal meluncurkan serangkaian percepatan dan pelayanan publik serta prosedur investasi.

"Contohnya seperti pemasangan listrik, telepon, air, proses Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sertifikasi tanah, pembayaran pajak, penerbitan SIUP, dan TDP serta penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal," jelas dia.

Dengan berbagai kemudahan ini, pemerintah juga berharap bisa memberikan kesempatan untuk pelaku usaha menengah dan kecil dalam melakukan investasi. (Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini