Sukses

Mobil Murah Bisa Jadi Tren Seperti Kepemilikan Motor

Mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafi'i Djamal khawatir keberadaan mobil murah akan seperti tren kepemilikan motor.

Mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafi'i Djamal khawatir keberadaan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) bisa membuat fenomena pembelian mobil seperti motor. Maksudnya, setiap anggota dalam sebuah keluarga memiliki motor sehingga jumlah kendaraan ini terus bertambah.

"Yang ditakutkan dari mobil murah ini nantinya kendaraan seperti motor di mana setiap keluarga punya motor sebanyak anggota keluarga tersebut. Jadi masing-masing orang punya motor. Ini semakin lama memakan ruang publik yang ujung-ujungnya macet semakin parah," ujar dia di Jakarta, Minggu (29/9/2013).

Perihal pengertian low cost, menurut dia, sebenarnya bukan harga mobil yang murah tetapi biaya produksi yang rendah.

Selain itu, untuk biaya perawatan, bahan bakar dan lain-lain juga akan memakan biaya yang mahal, sehingga seharusnya pemerintah bukan memberikan intensif kepada LCGC ini, tetapi kepada kendaraan umum agar bisa menyediakan tiket murah.

"Dari pada subsidi untuk bahan bakar, akan lebih baik untuk kendaran umum agar ongkos bagi masyarakat bisa murah. Dengan begitu pengendara motor dan mobil juga akan beralih kesana," kata dia.

Menurut dia, dalam skala kemacetan 1-10, Jakarta sudah sampai pada level 9,5, maka dengan adanya LCGC ini wacana Jakarta bebas macet menjadi mustahil. (Dny/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini