Sukses

10 Pekerjaan Paling Berbahaya

Tak hanya pekerja bangunan merupakan contoh pekerjaan yang mengancam nyawa, ternyata suster pun termasuk pekerjaan berbahaya.

Kebanyakan orang menilai pekerjaan dengan kategori mudah atau susah, baik atau buruk, dan aman atau berbahaya. Penebang pohon atau pekerja bangunan merupakan salah satu pekerjaan yang berisiko, yang bisa berakibat luka bahkan kematian. Namun situasi ekonomi telah berubah, bahkan suster pun saat ini menjadi salah satu pekerjaan yang paling berbahaya.

Seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (24/9/2013) pengembangan teknologi, kebutuhan energi, dan kesadaran akan pentingnya kesehatan membuat lowongan pekerjaan di sektor-sektor tersebut berkembang pesat. Profesi tersebut seringkali dianggap nyaman dengan bayaran tinggi. Tapi hati-hati, jika dilihat lebih dalam,pekerjaan di bidang kesehata atau teknologi ternyata berisiko tinggi.

Risiko tersebut tidak hanya menyebabkan gangguan kesehatan tapi juga kematian. Berikut 10 pekerjaan masa kini yang paling berbahaya:

1. Teknisi menara

Anda tak akan bisa menggunakan komunikasi seluler, radio, TV kabel, atau bahkan listrik tanpa menara tempat antena dan kabel yang memberinya sinyal. Dari daftar yang dirilis Occupational Safety and Health Administration (OSHA), pekerjaan memanjat menara merupakan pekerjaan paling berbahaya saat ini.

Jatuhnya para pekerja ini disebabkan rendahnya perlengkapan keamanan yang digunakan saat memanjat. Pada 2006, skala kematian yang terjadi berjumlah 183,6 per 100 ribu pekerja.

2. Moderator konten internet

Perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi yang membantu menyampaikan pesan dan informasi akhirnya harus berurusan dengan orang-orang yang kasar bahkan ilegal. Moderator juga harus menjaga kontennya dari hinaan dan pencemaran nama baik, bahkan bisa lebih buruk.

Seorang karyawan Google dilaporkan menghabiskan waktu satu tahun untuk menyaring mesin pencariannya dari hal-hal yang berbau pornografi dan kekerasan. Gambar foto porno anak di bawah umur dilaporkan mencapai 15 ribu gambar per hari. Dia mengaku merasa sangat ketakutan melihat gambar-gambar tersebut.

3. Pekerja tambang

Pertambangan adalah tugas yang berbahaya tak perduli pekerjaannya berkaitan dengan batu bara, minyak, atau gas, di darat atau di laut. OSHA menilai 15,8 fatalitas per 100 ribu pekerja pada 2011. Menurut Statistik Biro Tenaga Kerja (BLS) Amerika Serikat, tingkat kematiannya sebesar 15,5 per 100 ribu pekerja. Sementara angka kematian untuk pekerja tambang batu baru  sebesar 29,5.

4. Teknisi kelistrikan

Memasang atau memperbaiki listrik berarti pekerjanya harus berurusan dengan jaringan bertegangan tinggi. BLS mengatakan, pada 2011 tingkat kematian teknisinya mencapai 29,1 per 100 ribu pegawai.


5. Suster

Menurut majalah Health, suster memiliki tingkat depresi yang tinggi seperti halnya pekerja lain di bidang kesehatan. Menurut BLS, masalahnya bukan hanya sekadar perasaan emosional tapi juga akibat melihat fisik para pasien yang dirawatnya.

6. Perawat panti jompo

Jika Anda berpikir bahwa para suster bisa sakit, para perawat orang-orang tua ini lebih sering mengalaminya. Pada 211 tingkat insiden terserang penyakit berjumlah 443,9 per 10 ribu pekerja. Sekitar 56% dari perawat ini mengalami kelelahan dan reaksi tubuh yang ganjil.

7. Perawat pribadi masyarakat lanjut usia

Merawat dan mengasuh orang tua secara pribadi dapat menyebabkan depresi. Terbukti dengan peningkatan 11% perawat pribadi yang melaporkan dirinya merasa sangat depresi, dibandingkan pengasuh biasa yang hanya 7%.

8. Kasir

Benarkah menjadi kasir merupakan salah satu yang berbahaya? Menurut data BLS, banyak kasir yang menderita sakit setelah melakukan pekerjaannya.

Hal ini bisa jadi karena rutinitas berulang yang dilakukannya seperti membuka cash register dan memberikan uang kembalian. Tak hanya itu, kasir juga berisiko menerima virus yang berasal dari nafas para pembeli saat tengah membayar belanjaannya.

9. Pegawai restoran cepat saji

Terdapat dua jenis masalah yang dihadapi pegawai restoran cepat saji. Pertama adalah emosi yang sulit terkendali. Menurut majalah Health, bekerja sebagai pelayan makanan cepat saji menjadi salah satu pemicu depresi paling parah. Hal ini karena setiap orang meminta pesanannya dalam waktu cepat yang dapat menjadi tekanan tersendiri bagi pegawai.

Sekitar 10% dari seluruh pegawai restoran cepat saji di AS dilaporkan mengalami depresi serius. Penyebab yang kedua adalah bayarannya yang sangat kecil. Tak heran jika pekerjaan ini sangat berbahaya dan menekan pikiran.

10. Akuntan dan penasehat keuangan

Pekerjaan ini menjadi salah satu profesi yang memicu depresi tingkat tinggi. Bagaimana tidak, Anda sering melihat banyak uang, tapi milik orang lain. Jika klien Anda merupakan orang yang sangat kaya, Anda harus mengetahui semua rincian hartanya.

Menurut konsultan kesehatan Deborah Legge, banyaknya tanggung jawab yang harus ditanggung berkenaan dengan keuangan dapat menyebabkan pegawai sakit mental. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.