Sukses

Menperin Minta Stop Pergunjing Mobil Murah

Masyarat diminta untuk tidak terus memperdebatkan keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat meminta masyarat untuk tidak terus memperdebatkan keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) sebelum keluar aturan yang pasti soal mobil tersebut.

Saat ini sendiri lima produsen mobil seperti Honda, Toyota, Daihatsu, Datsun dan Suzuki telah memperkenalkan mobil murah mereka. 

"Selama masih bahas rumusannya, saya minta ini jangan diperdebatkan," ujar dia usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013).

Dia mengatakan, saat ini beberapa kementerian terkait tengah melakukan pembahasan soal aturan dan sangsi yang akan diterapkan pada mobil murah ini.

"Sedang kami bicarakan dengan Kementerian Perekonomian, bagaimana kemudian melakukan pengawasan secara intensif dan memberikan sangsinya. Kami sudah konsultasi, mereka sedang merumuskan," jelas dia.

Hidayat menegaskan, sejak awal tujuan produksi mobil murah bukan untuk membebani konsumsi BBM bersubsidi, karena persyaratan dari mesin mobil ini harus menggunakan minimal bahan bakan ron 92.

"Tujuan kita melakukan itu, tidak untuk menambah konsumsi BBM bersubsidi. Ini kan dipersyaratkan memang non subsidi. Pokoknya tidak menggunakan subsidi, itu intinya," tutur dia.

Perihal sangsi apa saja yang telah diajukan dalam aturan LCGC ini nantinya, Hidayat masih enggan menjelaskan lebih lanjut. "Saya nggak berani ngomong. Itu sedang dicari karena kan ada sangsinya dan sangsi itu harus berjalan," tandas dia. (Dny/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.