Sukses

Pengembang Nakal Masih Berkeliaran, Hati-hati!

Banyak pengembang nakal tidak melanjutkan pembangunan proyek padahal sudah banyak konsumen yang memesan dan membayar uang muka.

Ketua Umun Persatuan Perusahaan Realestate Indonesia (RIE) Setyo Maharso meminta pemerintah lebih tegas dalam menindak para pengembang properti yang tidak bertanggungjawab terhadap proyek perumahannya. Sikap ini diperlukan guna memberikan rasa percaya masyarakat terhadap para pengembang.

Dari pantauan REI, tindakan yang dilakukan pengembang nakal ini diantaranya tidak melanjutkan pembangunan perumahan padahal konsumen telah banyak memesan bahkan membayar uang muka.

"Di lapangan memang ada pengembang yang nakal, itu harus dibina, pemerintah harus tegas," ujarnya di Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Kabayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013).

Salah satu cara untuk mengurangi keberadaan pengembang nakal tersebut adalah mewajibkan perusahaan untuk masuk ke dalam asosiasi. Jika masyarakat menemukan adanya pengembang nakal, asosiasi akan mempertanggungjawabkan sekaligus memberikan sanksi pada pengembang mulai dari blacklist hingga tak boleh berbisnis properti lagi.

Setyo juga berharap kalangan perbankan untuk turut aktif mencegah adanya pengembang nakal ini. Meski diakui, upaya pengetatan pengembang saat ini sudah dilakukan kalangan perbankan.

"Sekarang ada beberapa bank yng sudah mulai menerapkan konsep seperti itu. Kalau ingin bekerjasama ditanyakan dulu apakah dia (pengembang) sudah masuk asosiasi apa belum, atau pengembang itu dari asosiasi mana," tandasnya.(Dny/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini