Sukses

Daftar Wilayah di Papua yang Tengah Jalankan Hilirisasi Industri

Pembangunan di pulau ujung timur Indonesia itu tidak bisa terus bergantung pada anggaran Otonomi Khusus (Otsus) yang diberikan pemerintah. Sehingga, untuk mengakselerasi kemajuan ekonomi di Papua, program hilirisasi menjadi solusi untuk mewujudkan peningkatan ekonomi yang merata.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah akan terus menjalankan proses hilirisasi di tanah Papua. Sejauh ini sudah ada beberapa infrastruktur Industri yang bisa mewujudkan hal tersebut.

Bahlil menjelaskan, hilirisasi ini dilakukan lewat rencana pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), pembangunan pabrik pupuk, serta pengembangan industri gula dan etanol dari tebu di Papua.

"Dengan pemerintah nantinya menguasai 61 persen saham Freeport, pembangunan smelter di Papua makin terbuka," ujar dia dikutip dari Antara, Senin (13/5/2024).

Pembangunan di pulau ujung timur Indonesia itu tidak bisa terus bergantung pada anggaran Otonomi Khusus (Otsus) yang diberikan pemerintah. Sehingga, untuk mengakselerasi kemajuan ekonomi di Papua, program hilirisasi menjadi solusi untuk mewujudkan peningkatan ekonomi yang merata.

"Papua masa depannya akan dibangun. Tidak bisa terus mengandalkan Otsus, kalau tidak bisa mengelola anggaran. Dana Otsus ini hanya afirmatif kepada orang Papua, supaya bisa sejajar dengan saudara-saudaranya di wilayah lain," katanya.

Lebih lanjut Bahlil mengatakan, percepatan hilirisasi di wilayah tersebut tidak lepas dari upaya pemerintah menciptakan lapangan kerja bagi mahasiswa Papua baik di dalam maupun luar negeri.

Daerah Hilirisasi 

Ia menyampaikan sejumlah daerah yang mengembangkan hilirisasi seperti Morowali, Halmahera, dan Sorong telah memberikan efek berkesinambungan (multiplier effect) bagi pembangunan perekonomian dan peningkatan lapangan pekerjaan di daerah itu.

 

"Sorong luar biasa maju. Kawasan ekonomi khusus untuk bersaing dengan kawasan industri di Maluku Utara. Di Sorong didorong pupuk dan blue ethanol di Bintuni. Demikian juga di Nabire blok eks Freeport. Semua bisa dilakukan kalau kita siap. Prospek bagus untuk Papua," katanya.

 

Sebelumnya Menteri Bahlil menyampaikan rencana pemerintah menambah kepemilikan saham sebanyak 10 persen pada PT Freeport Indonesia (PTFI) sekaligus memperpanjang kontrak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) perusahaan hingga 2061 adalah upaya mendukung hilirisasi.

Bahlil Lahadalia juga menyebutkan bahwa dengan kepemilikan saham mayoritas di PTFI, pemerintah juga dapat dengan lebih mudah menjalankan kebijakan hilirisasi, khususnya pada komoditas tembaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia Komitmen Jadikan ASEAN Pusat Hilirisasi Mineral

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertekad bersama negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat industri hilirisasi mineral.

Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Susantono menyatakan, untuk mewujudkan tekad besar tersebut membutuhkan upaya yang besar dan kuat dari negara-negara ASEAN.

"ASEAN ingin mewujudkan visi ASEAN sebagai pusat hilirisasi mineral. Untuk mencapainya, delegasi ASEAN yang hadir The ASEAN Senior Officials Meeting on Minerals (ASOMM) perlu memfokuskan kembali program implementasi yang mendukung visi ini, untuk dimasukkan dalam ASEAN Minerals Cooperation Action Plan (AMCAP) ke IV," ujar Bambang mengutip siaran pers milik Kementerian ESDM, Kamis (2/5/2024).

Menurut dia, untuk mewujudkan visi besar membutuhkan tindakan besar dan komitmen kuat dari semua negara anggota ASEAN. Lalu, diperlukan kerja sama untuk merancang kerangka kerja sama mineral di kalangan negara anggota ASEAN agar lebih kompetitif dan tepat bagi kawasan ini.

Lebih lanjut, Bambang mengutarakan bahwa Indonesia juga ingin mendorong partisipasi dan keterlibatan negara anggota ASEAN yang lebih tinggi pada setiap tahap. Mulai dari pengembangan rencana aksi, program implementasi, serta evaluasi dan rekomendasi solutif untuk kemajuan yang lebih besar dalam pengembangan mineral ASEAN.

3 dari 3 halaman

Potensi ASEAN

Bambang mengingatkan, ASEAN juga diberkahi dengan potensi mineral yang sangat besar terutama mineral kritis. Oleh karena itu, ASEAN harus menjadi pemain kunci untuk mineral kritis di dunia.

ASEAN juta harus mampu memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan mineral kritis sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi regional.

"Seperti yang dibayangkan para pemimpin kami untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi global industri kendaraan listrik, potensi mineral yang sangat besar adalah peluang untuk mendorong ASEAN menjadi pusat pertambangan" imbuhnya.

"Kami percaya bahwa ASEAN masih perlu mengambil tindakan yang lebih komprehensif agar kerja sama mineral dapat lebih strategis dalam waktu dekat", pungkas Bambang.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.