Sukses

Tiru Station-F Paris dan Newlab New York, IKN Bakal Bangun Fasilitas Penunjang Startup

IKN akan menjadi living lab atau laboratorium hidup bagi pengembangan teknologi, di mana riset dan inovasi menjadi salah satu pembangkit ekonomi ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup sebagai tempat perpaduan antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan bertajuk Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

“Sudah ada Stanford University yang akan berpartisipasi. Tujuh kampus besar nasional juga telah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Otorita IKN dalam rangka pengembangan riset di IKN,” kata Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi di Newlab, pusat teknologi multidisiplin berbasis komunitas start-up, dalam rangkaian kegiatan misi perdagangan yang didukung oleh United States Trade and Development Agency (USTDA), dikutip Senin (29/4/2024).

Ali menyebut, lebih dari 40 perusahaan teknologi global dan pelaku industri telah menyatakan ketertarikan berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Hal ini menjadi potensi bagi pengembangan Nusantara K-Hub sebagai pusat pengetahuan dan teknologi berkelanjutan, seperti halnya dengan Station-F di Paris dan Newlab di New York.

Kunjungan ke Newlab kali ini dilakukan bersama Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., M.M., beserta perwakilan dari Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas).

Pada kunjungan tersebut, delegasi diajak untuk meninjau Newlab, kompleks bangunan yang direvitalisasi dari hanggar pembuatan kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat di masa Perang Dunia II. Bangunan ini diubahsuai (retrofit) pada tahun 2016, yang digunakan untuk memfasilitasi 1.000 orang dari 250 perusahaan teknologi dan start-up.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Luas 7.800 Meter Persegi

Ali menjelaskan, bahwa perusahaan ini datang dari berbagai sektor, seperti teknologi digitalisasi sektor konstruksi, smart pole, drone, dan energi terbarukan, dengan luas sekitar 7.800 meter persegi. Newlab terdiri dari ruang kerja dan laboratorium bersama untuk pengembangan teknologi terkini.

Lebih lanjut, ia mengatakan IKN akan menjadi living lab atau laboratorium hidup bagi pengembangan teknologi, di mana riset dan inovasi menjadi salah satu pembangkit ekonomi ke depan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Otorita IKN mengembangkan Nusantara Knowledge Hub (K-Hub), konsorsium yang terdiri dari pemerintah, industri, serta institusi pendidikan dan pusat riset.

Maka pada groundbreaking keenam nanti, direncanakan untuk membangun fasilitas pendidikan dan pusat riset di IKN, termasuk sekolah, universitas, serta pusat riset yang melibatkan Stanford Doer School of Sustainability bersama Pertamina dan Bakrie & Brothers.

“Nusantara K-Hub seperti halnya Newlab di New York dan Station-F di Paris, merupakan upaya pemerintah untuk pengembangan pengetahuan dan teknologi terkini serta memfasilitasi perusahaan rintisan. Melalui Nusantara K-Hub, OIKN mengundang industri, perusahaan rintisan, serta institusi pendidikan dan teknologi untuk melakukan pembangunan brainware, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan kinerja bisnis di Indonesia,” pungkas Prof. Ali.

3 dari 4 halaman

IKN Bakal Uji Ketahanan Teknologi Sistem Transportasi Cerdas

Sebelumnya, Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dikembangkan sebagai Ibu kota berkelas dunia yang mengusung konsep kota cerdas. Pembangunan kota cerdas perlu disertai dengan implementasi teknologi, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional kota, layanan publik, dan kualitas hidup masyarakat. 

Sistem transportasi cerdas atau intelligent transportation system (ITS) merupakan salah satu fitur kota cerdas yang akan dikembangkan di IKN. 

"Salah satu domain layanan publik yang akan dihadirkan di IKN adalah smart transportation and mobility yang akan mentransformasi cara bermobilitas di IKN," kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi dalam keterangan tertulis, Senin (29/4/2024).

Ali Berawi mengungkapkan, saat ini IKN melakukan Proof of Concept (PoC) di bidang transportasi cerdas, seperti ATMS, Autonomous Rail Rapid Transit (ART), dan AAM. 

"Kami akan melakukan penilaian terhadap teknologi yang akan diuji-cobakan berdasarkan nilai interoperabilitas, keandalan, value for money, transfer teknologi, serta tingkat kematangan teknologi," ujar dia.

Guna memulai uji coba sistem transportasi cerdas, Otorita IKN bersama pemerintah berdialog dengan North Central Texas Council of Governments (NCTCOG) dan North Texas Tollway Authority (NTTA), dalam rangkaian kegiatan misi perdagangan yang disponsori United States Trade and Development Agency (USTDA).

NCTCOG merupakan instansi pemerintah yang melayani 16-county di wilayah North Central Texas. Badan ini memiliki lebih dari 230 anggota pemerintah kota yang didirikan untuk merencanakan pembangunan wilayah.

Direktur Transportasi NCTCOG, Michael Morris menyatakan, pentingnya regulasi dan tata kelola data dalam mengembangkan sistem transportasi cerdas di kawasan North Central Texas. 

"Langkah penting yang perlu dilakukan adalah memastikan ketahanan dan keberlanjutan teknologi yang digunakan, hal tersebut seperti memastikan keamanan publik dan pengelolaan data yang baik," ujar Michael. 

4 dari 4 halaman

Terapkan Sistem ATMS

NCTCOG telah mengimplementasikan sistem Advance Transport Management System (ATMS) dan autonomous vehicle selama beberapa tahun terakhir, dan sedang menyiapkan Advanced Air Mobility (AAM). 

"Penilaian kelayakan teknologi di NCTCOG diberikan melalui proses sertifikasi CERTT (Certification of Emerging and Reliable Transportation Technology) yang diadopsi dari sistem penilaian kesiapan teknologi NASA," tambah Michael.

Sementara Direktur Lalu Lintas dan Manajemen Insiden NTTA Eric Hemphill mengungkapkan, penerapan teknologi pada pemantauan dapat mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan yang terjadi di jalan tol.

"Tim kami dapat menyelesaikan suatu kejadian dalam waktu kurang dari 50 menit dengan pemanfaatan kamera sensor dan analisis berbasis kecerdasan buatan," ungkap Eric.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.