Sukses

Kisah Pendiri Daiso Hirotake Yano, Penjual Pernak-pernik Jepang Murah Meriah yang Wafat di Usia 80 Tahun

Pendiri Daiso Industries yang mempopulerkan konsep bisnis ritel discounted dollar-shop, Hirotake Yano, telah meninggal dunia akibat gagal jantung.

Liputan6.com, Jakarta Pendiri Daiso Industries yang mempopulerkan konsep bisnis ritel discounted dollar-shop, Hirotake Yano meninggal dunia akibat gagal jantung. 

Dikutip dari CNN Business, Selasa (20/2/2024), melalui pernyataannya, Daiso Industries menyebutkan jika Hirotake Yano meninggal dunia di kediamannya di Hiroshima pada Senin (12/2/2024).

Yano dimakamkan secara tertutup yang hanya dihadiri keluarga terdekat. Rencananya, acara mengenang kehidupan Hirotake Yano akan diselenggarakan dalam waktu dekat. 

Perihal sosok Hirotake Yano sendiri, dia dikenal sebagai seorang miliarder. Nilai kekayaan yang dimilikinya mencapai USD 1,9 miliar. Ini seperti dilaporkan Bloomberg Billionaires Index. 

Lulus dari Universitas Chuo di Tokyo, Yano bekerja di berbagai tempat selama lima tahun sebelum membangun toko kelontong kecil. Toko yang menjual berbagai produk seharga 100 yen atau sekitar 30 sen.  

Di tahun 1977, Yano merintis sebuah perusahaan bernama Daiso, yang berarti “menciptakan suatu gebrakan”.

Jaringan ritel yang telah menjadi perusahaan bertaraf dunia ini, menjual berbagai produk rumah tangga dan pernak-pernik seperti alat tulis dan makanan ringan, dengan harga di bawah USD 1 per barang. 

Tertulis di laman webnya, Daiso tumbuh menjadi sebuah raksasa ritel, dengan lebih dari 4.360 toko tersebar di seluruh Jepang dan lebih dari 990 toko didirikan di luar negeri.

Daiso mengembangkan usahanya di luar negeri pada tahun 2001 dengan membuka cabang di Taiwan dan Korea Selatan. Ekspansi usaha semakin meluas dengan dibukanya cabang di Australia, Indonesia, Arab Saudi, dan Amerika Serikat. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kantongi USD 3,6 Miliar

Jaringan ritel ini telah meraup keuntungan lebih dari 550 miliar yen atau sekitar USD 3,6 miliar berdasarkan hasil penjualan di bulan Februari 2022 yang dilaporkan sebuah perusahaan privat. Dengan potensi keuntungan yang besar, model bisnis serupa juga bermunculan seperti Seria dan Can Do. 

Selain toko 100 yen, Daiso membuka Threeppy Store di tahun 2018 lalu. Toko ini menawarkan lebih banyak lagi perabotan rumah tangga dengan harga 300 yen atau sekitar USD 2 saja. Daiso juga mengakuisisi toko ritel murah CouCou di tahun 2020. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.