Sukses

PHK Massal Makin Parah, E-Commerce AS eBay Pangkas 1.000 Karyawan

Pada Februari 2023 lalu, eBay mengumumkan rencana memberhentikan 500 karyawannya secara global.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat, eBay Inc mengungkapkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 1.000 karyawan, atau sekitar 9 persen dari tenaga kerjanya saat ini.

"Meskipun kami membuat kemajuan dalam strategi kami, jumlah pegawai dan pengeluaran kami secara keseluruhan telah melampaui pertumbuhan bisnis kami," kata CEO eBay Jamie Iannone dalam sebuah surat yang dibagikan kepada karyawannya, dikutip dari CNBC International, Rabu (24/1/2024).

"Untuk mengatasi hal ini, kami menerapkan perubahan organisasi yang menyelaraskan dan mengkonsolidasikan tim tertentu untuk meningkatkan pengalaman end-to-end, dan memenuhi kebutuhan pelanggan kami di seluruh dunia dengan lebih baik," jelas Iannone.

Selain PHK, perusahaan juga akan mengurangi jumlah kontrak tenaga kerja alternatifnya selama beberapa bulan mendatang, Iannone menambahkan dalam catatannya.

Pada Februari 2023 lalu, eBay mengumumkan rencana untuk memberhentikan 500 karyawannya secara global, yang mewakili 4 persen dari total tenaga kerjanya.

PHK di eBay

Seperti diketahui, PHK di eBay terjadi setelah adanya gelombang PHK di sektor teknologi di AS setelah industri ini mempekerjakan banyak pekerja selama pandemi, termasuk raksasa seperti Amazon dan Google.

Diwartakan sebelumnya, badai PHK juga telah melanda perusahaan e-commerce lainnya di AS, Wayfair.

Wayfair mengungkapkan akan melakukan PHK terhadap 1.650 karyawannya, atau memangkas 13 persen dari tenaga kerja globalnya, ketika ritel digital itu berjuang untuk pulih setelah keberhasilannya di tengah pandemi COVID-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

E-commerce Wayfair PHK Massal 1.650 Karyawan

CEO Wayfair Niraj Shah, yang baru -baru ini menjadi viral karena memberi tahu karyawannya untuk bekerja lebih keras, mengatakan dalam sebuah surat terbuka yang bahwa perusahaan telah "secara berlebihan dalam perekrutan selama periode ekonomi yang kuat.

Dia merujuk pada tahun 2020 ketika belanja online melonjak di AS, sehingga memicu "gelombang dramatis" dalam permintaan yang menggandakan penjualan Wayfair menjadi USD 18 miliar.

"Saya percaya kita harus tetap fokus sebagai perusahaan tentang apa yang dapat dicapai oleh tim kecil yang berkomitmen," tulis Shah.

"Dalam banyak hal, memiliki terlalu banyak orang hebat lebih baik daripada memiliki terlalu sedikit," ujarnya.

Hampir 20 persen dari karyawan yang terdampak PHK berada di tiap divisi perusahaan, dengan total pengurangan pekerja Wayfair sekitar USD 280 juta per tahun.

Semua pekerja akan menerima email pada hari Jumat tentang masa depan mereka dengan perusahaan dan pesangon akan ditawarkan kepada mereka yang terkena dampak, jelas Wayfair keterangannya.

Perusahaan yang berbasis di Boston itu memiliki sekitar 14.000 karyawan pada tahun 2023. Saham Wayfair (W) melonjak hampir 16 persen dalam perdagangan premarket.

3 dari 3 halaman

Pekerja Kena PHK di Raksasa Perbankan Global Sentuh 61.905 Selama 2023

Perbankan besar global telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap lebih dari 60.000 pekerja selama tahun 2023.

Tahun 2023 pun disebut-sebut sebagai salah satu tahun pemangkasan terberat di sektor perbankan global, sejak krisis keuangan tahun 2008 dan pembatalan perekrutan setelah melewati pandemi Covid-19.

Melansir Financial Times, Rabu (27/122023) 20 bank terbesar di dunia telah memangkas setidaknya 61.905 pekerja selama tahun 2023.

Hitungan Financial Times menunjukkan, lebih dari 140.000 lapangan pekerjaan telah dipangkas oleh bank pemberi pinjaman selama krisis keuangan global tahun 2007-2008.

FT menggunakan pengungkapan perusahaan dan pelaporannya sendiri untuk mengumpulkan data dan tidak memasukkan bank-bank kecil atau pengurangan staf dalam jumlah kecil sehingga total kehilangan pekerjaan secara keseluruhan di sektor ini kemungkinan lebih tinggi.

Kantor berita asa Inggris itu menyoroti terjadinya penurunan biaya bank-bank investasi selama dua tahun berturut-turut, karena berkurangnya kesepakatan dan pencatatan saham publik, sehingga Wall Street berusaha melindungi margin keuntungan dengan mengurangi jumlah karyawan.

“Tidak ada stabilitas, tidak ada investasi, tidak ada pertumbuhan di sebagian besar bank, dan kemungkinan akan ada lebih banyak PHK,” kata Lee Thacker, pemilik perusahaan pengayauan jasa keuangan Silvermine Partners.

Selain biaya yang berkurang, terjadi juga pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS. Pembelian ini mengakibatkan berkurangnya setidaknya 13.000 pekerja di bank gabungan tersebut, dengan putaran redundansi besar-besaran diperkirakan terjadi pada 2024 mendatang.

Credit Suisse sendiri telah merencanakan untuk melakukan PHK terhadap 9.000 pekerjanya, namun UBS diperkirakan akan memangkas lebih banyak dan lebih cepat karena perusahaan tersebut menghilangkan posisi duplikat dan menutup sebagian besar bank investasi milik pesaingnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini