Sukses

Harga Minyak Dunia Susut Setelah Gangguan Pengiriman di Laut Merah ​Berkurang

Harga minyak dunia mendapat dukungan setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penurunan persediaan minyak mentah AS yang jauh lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia turun 3% karena semakin banyak perusahaan pelayaran yang berencana transit di rute Laut Merah, mengurangi kekhawatiran tentang gangguan pasokan karena ketegangan di Timur Tengah yang terus meningkat.

Melansir laman CNBC, Jumat (29/12/2023), harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Maret turun USD 2,24, atau 2,82% menjadi USD 77,30.

Harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Februari, yang berakhir setelah penyelesaian hari Kamis, turun 1,58% menjadi USD 78,39 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun USD 2,34, atau 3,16% menjadi USD 71,77 per barel. Pada hari Rabu, harga minyak turun hampir 2% karena perusahaan pelayaran besar mulai kembali ke Laut Merah.

Maersk Denmark akan mengarahkan hampir semua kapal kontainer yang berlayar antara Asia dan Eropa melalui Terusan Suez mulai sekarang. Ini hanya mengalihkan segelintir kapal di sekitar Afrika, berdasarkan rincian jadwal mereka.

CMA CGM Perancis juga meningkatkan jumlah kapal yang melakukan perjalanan melalui Terusan Suez, katanya awal pekan ini.

“Persepsinya adalah bahwa rute Laut Merah dibuka kembali dan akan membawa pasokan ke pasar beberapa minggu lebih cepat,” kata Analis Price Futures Group Phil Flynn.

Perusahaan pelayaran besar berhenti menggunakan rute Laut Merah dan Terusan Suez awal bulan ini setelah kelompok militan Houthi Yaman mulai menargetkan kapal-kapal.

Pada saat yang sama, koalisi pimpinan AS untuk meredakan ketegangan di Laut Merah belum menghasilkan tindakan terkoordinasi seperti yang diharapkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hal Mendukung Minyak

Seminggu setelah peluncuran kekuatan maritim tersebut, banyak negara sekutu yang tidak mau dikaitkan dengan hal tersebut.

Hal ini mencerminkan perpecahan yang tercipta akibat konflik di Gaza, yang membuat AS tetap memberikan dukungan kuat kepada Israel bahkan ketika kecaman internasional meningkat atas tindakan ofensifnya. 

Harga minyak mendapat dukungan setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penurunan persediaan minyak mentah AS yang jauh lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu.

Stok minyak mentah AS turun 7,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 22 Desember, data EIA menunjukkan, sementara analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan sebesar 2,7 juta barel.

Investor memperkirakan penurunan suku bunga di Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 2024, yang dapat meningkatkan permintaan minyak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.