Sukses

USD Perkasa Usai Fed Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga Tuntas, Rupiah Loyo ke 15.511 per Dolar AS

Rupiah ditutup melemah tipis 5 poin dalam penutupan pasar Rabu sore ini, walaupun sebelumnya sempat menguat 15 poin di level 15.511 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 15.506 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat (USD) berlanjut menguat pada Rabu, 20 Desember 2023. Pernyataan terbaru The Fed mengisyaratkan bahwa pihaknya telah selesai menaikkan suku bunga dan akan menurunkannya pada 2024 mendatang.

"Tindakan ini memicu pelemahan tajam dolar, dan meningkatkan spekulasi mengenai kapan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga," ungkap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam paparan tertulis pada Rabu (20/12/2023).

Menurut perkiraan Goldman Sachs, akan ada lima pemotongan suku bunga pada tahun 2024, dengan sebagian besar pemotongan tersebut dilakukan pada paruh pertama tahun ini.

Harga The Fed Fund berjangka menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang lebih dari 67 persen untuk penurunan 25 basis poin pada bulan Maret 2024.

Bank sentral AS juga diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih lanjut pada bulan April dan Mei.

"Namun para pejabat The Fed memperingatkan bahwa perdagangan ini masih berisiko, terutama jika inflasi tetap kaku dan memerlukan kebijakan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dari The Fed," jelas Ibrahim.

Selain itu, para pedagang juga sebagian besar mengabaikan peringatan pejabat The Fed bahwa antusiasme terhadap penurunan suku bunga terlalu dilebih-lebihkan, dengan penurunan USD berkelanjutan dan imbal hasil obligasi pemerintah menunjukkan semakin besarnya keyakinan bahwa penurunan akan mulai terjadi pada bulan Maret 2024.

Sementara itu, di Asia, Bank Rakyat Tiongkok mempertahankan suku bunga pinjamannya tidak berubah pada rekor terendah.

"Meskipun langkah ini sudah diperkirakan secara luas, hal ini menyoroti betapa kecilnya ruang gerak yang dimiliki PBOC untuk menjaga kebijakan tetap longgar dan mendukung pemulihan ekonomi di Tiongkok," ujar Ibrahim.

Rupiah Melemah Tipis pada Rabu, 20 Desember 2023

Rupiah ditutup melemah tipis 5 poin dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat menguat 15 poin di level 15.511 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 15.506 per dolar AS.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang 15.490 per dolar AS-15.550 per dolar AS," Ibrahim memperkirakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Uang Beredar Diproyeksi Meningkat di Tahun Politik 2024

Uang beredar dalam arti luas (M2) diproyeksikan akan meningkat cukup tinggi pada tahun politik 2024, kata Ibrahim.

"Selama empat bulan sebelum pemilu dan satu bulan setelah pemilu, tren M2 sejak Pemilu 2004 selalu meningkat. Sebelumnya, pemilu 2014 Rp. 165,5 triliun, 2019 segitu (Rp189,7 triliun) dan ini naik Rp. 20 triliun - Rp. 30 triliun. Tahun ini (Pemilu 2024) bisa naik lebih kencang,” papar Ibrahim.

Dalam pemilu 2004, M2 meningkat Rp. 14,8 triliun. Kemudian pada pemilu 2009, M2 meningkat Rp. 82,7 triliun.

Berlanjut pada pemilihan presiden tahun 2014, posisi M2 meningkat hingga Rp. 165,5 triliun, sementara pada 2019 naik hingga Rp. 189,7 triliun.

"Artinya, bila sesuai dengan proyeksi, uang beredar pada pemilu 2024 akan naik lebih tinggi dari sebelumnya, akan tembus setidaknya di angka Rp. 219,7 triliun,” ungkapnya. Untuk itu, peredaran uang yang semakin tumbuh dapat mendorong aktivitas masyarakat untuk belanja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ibrahim menyoroti tahun politik saat ini di mana Indonesia menghadapi the longest and the largest election.

"Diharapkan uang beredar lebih tinggi lagi, ini political driven untuk konsumsi, sehingga akan perpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat 2023 bisa diatas 5 persen," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Posisi M2 per Oktober 2023

Menurut data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2023 atau empat bulan sebelum Pemilu 2024, posisi M2 sebesar Rp. 8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,0 persennyoy.

Utamanya, pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8 persen yoy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini