Sukses

Jadi TKN Prabowo Gibran, 3 Pejabat BUMN Mundur dari Posisinya

Rosan Roeslani jadi sosok pertama yang meninggalkan posisinya sebagai Wamen BUMN guna ikut serta dalam TKN Prabowo Gibran.

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden-calon wakil presiden (bacapres-bacawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menarik tiga pejabat BUMN untuk bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilu Presiden 2024. Alhasil, ketiga pejabat BUMN yang masuk TKN Prabowo Gibran tersebut melepas jabatan yang diembannya.

Ketiganya yakni Rosan Roeslani yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Muhammad Arief Rosyid Hasan selaku Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), dan Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V).

Rosan Roeslani jadi sosok pertama yang meninggalkan posisinya sebagai Wamen BUMN guna ikut serta dalam kontestasi politik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah mengabulkan permohonannya, untuk resmi memberhentikan Rosan secara hormat dari jabatan Wamen BUMN per 25 Oktober 2023.

"Presiden telah mengabulkan permohonan pengunduran diri Wamen BUMN, Rosan P Roeslani. Wamen BUMN ini secara resmi diberhentikan dengan hormat melalui Keppres tertanggal 25 Oktober 2023," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dikutip Rabu (8/11/2023).

Adapun Rosan Roeslani dilantik sebagai Wamen BUMN II pada Senin 17 Juli 2023, menggantikan Pahala Nugraha Mansury yang diangkat Presiden Jokowi untuk menduduki posisi Wakil Menteri Luar Negeri.

Hengkangnya Rosan ke TKN Prabowo Gibran membuat posisi Wamen BUMN kini hanya diisi satu sosok, yakni Kartika Wirjoatmodjo.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, di sisa satu tahun masa jabatannya, posisi Wamen BUMN hanya akan diisi Kartika Wirjoatmodjo, tak perlu ada pengganti Rosan.

"Saya sudah diskusi internal di Kementerian, saya sudah lapor bapak Presiden, bahwa juga nanti kita satu saja Wamen-nya, Pak Tiko yang selama ini juga beliau sudah kebetulan kemarin lagi tour of duty. Jadi cukup satu," ujar Erick Thohir beberapa waktu lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diikuti Arief Rosyid

Langkah serupa turut dilakukan Muhammad Arief Rosyid Hasan, yang mengaku telah mengajukan pengunduran diri sebagai Komisaris Independen BSI.

Arief Rosyid telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI Muliaman Hadad dan Menteri BUMN Erick Thohir terkait pengunduran diri tersebut.

"Dalam komunikasi yang terjalin, saya telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI Muliaman Haddad dan Menteri Dalam komunikasi yang terjalin, saya menyampaikan pengunduran diri ini sebagai komitmen saya, untuk menjaga maruah BSI sebagai salah satu lembaga perbankan milik BUMN yang diandalkan bangsa Indonesia dan umat Islam," ungkapnya.

Arief Rosyid diangkat sebagai Komisaris Independen BSI sejak 3 tahun lalu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Desember 2020. Ia efektif menjabat pada 1 Februari 2021.

 

3 dari 3 halaman

Budiman Sudjatmiko Menyusul

Senada, Budiman Sudjatmiko mengatakan akan melepas jabatannya sebagai Komisaris di PT Perkebunan Nusantara V.

Surat pengunduran Budiman Sudjatmiko akan ditujukan ke Menteri BUMN Erick Thohir, pasca namanya masuk dalam TKN Prabowo-Gibran.

"Surat pengunduran diri saya akan saya tujukan ke Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham," ujar Budiman beberapa waktu lalu.

"Kemudian tembusan kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara V dan Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara V," sambungnya.

Kemudian, dia mengatakan surat pengunduran diri juga akan diserahkan ke Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata.

Rencananya, Budiman akan menyerahkan surat tersebut pada Rabu, 8 November 2023. "Surat pengunduran dirinya sedang disiapkan hari ini. Baru diserahkan besok," kata Budiman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini