Sukses

Komisi IV DPR RI Apresiasi Semangat Petani Merauke, Berhasil Panen Padi di Tengah Musim Kemarau

Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus untuk memastikan progress Pengembangan Pangan dan Pertanian di Kabupaten Merauke termasuk mengunjungi gudang Bulog.

Liputan6.com, Jakarta Komisi IV DPR RI bersama Pemerintah Kabupaten Merauke dan Petani Gapoktan Utama Mandiri, Kampung Waningapmiraf (SP 5), Distrik Tanah Miring melakukan panen padi, Rabu (4/10/2023). Panen padi tersebut dilakukan dengan combine, salah satu tipe mesin panen yang dapat memotong, memegang, merontokan dan membersihkan dalam satu waktu.

Padi dengan varietas inpari 36 menghasilkan sekitar 4 ton beras per hektar dengan biaya produksi sekitar 10 juta rupiah per hektar dengan harga jual Rp. 11.000 per kg beras. Seperti yang diketahui Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari beberapa daerah di Indonesia  yang ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional pengembangan pangan.

Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI kali ini untuk memastikan progress Pengembangan Pangan dan Pertanian di Kabupaten Merauke termasuk mengunjungi gudang Bulog. 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan mengapresiasi para petani Gapoktan Utama Mandiri yang terus bekerja di sawah meskipun ada beberapa kesulitan yang dihadapi.

“Tadi saya mendapat laporan bahwa di sini saat musim kemarau pengairannya membutuhkan pompa dan saat musim hujan pun membutuhkan pompa karena saluran airnya berada di bawah lahan sawah jadi proses pengairannya dua kali dari Sungai ke saluran lalu dari saluran ke lahan, saya apresiasi kepada para petani dan jajaran pemerintah terkait yang terus bekerja di tengah kesulitan-kesulitan yang ada,” ujar Budy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produksi Beras Merauke Tembur 115 Ribu Ton

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskan luas baku sawah Kabupaten Merauke 32 ribu hektar, setahun dua kali tanam. Luas tanam 64 ribu hektar dan produksi beras pada Januari-November ini prognosis 115 ribu ton.

“Ini luar biasa, Merauke salah satu lumbung pangan berproduksi 115 ribu ton beras, sedangkan kebutuhan konsumsi di sini tidak sampai 15 ribu ton per tahun, jadi Merauke memasok  beras ke beberapa Kabupaten sekitar yaitu Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel sebagian beras di jual ke Jawa Timur jika ongkos kirimnya sesuai," jelas Suwandi.

Salah satu petani menyampaikan beberapa kesulitan yang dihadapi saat musim kemarau, adalah kesulitan air, maka dari itu petani berharap ada perbaikan saluran air di sekitar sungai agar dapat mengalirkan airnya ke lahan sawah di Distrik Tanah Miring, juga mengusulkan pompa air, benih dan tambahan pupuk NPK.

Petani di Merauke tidak menjual gabah, tetapi mereka menjual dalam bentuk beras dan petani di Merauke rata rata melakukan tanam dan panen setahun 2 kali.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini