Sukses

Kemenhub Terbitkan Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Siap Diresmikan 2 Oktober 2023

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan, seluruh komponen pengujian dan sertifikasi telah dilaksanakan sehingga surat izin operasi diterbitkan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan izin operasi sarana perkeretaapian umum untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Izin operasi itu dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang izin operasi sarana perkeretapian umum PT Kereta Api Cepat Indonesia-China (KCIC).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan, KCJB telah memenuhi aspek kelaikan operasional kereta cepat seiring keluarnya izin operasi itu.

"Alhamdullilah, seluruh komponen pengujian dan sertifikasi telah dilaksanakan sehingga surat izin operasi ini dapat diterbitkan dan operasi komersial KCJB dapat segera dilakukan,” ujar Budi Karya, sepert dikutip dari Antara, Minggu (1/10/2023).

Budi Karya menuturkan, operasional KCJB akan dilakukan bertahap untuk terus dilakukan evaluasi hingga skenario ultimate hingga 68 perjalanan per hari.

Untk mempermudah penumpang untuk mencapai Kota Bandung, telah disiapkan juga KA feeder dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung.

“Operasional secara bertahap ini dilakukan untuk memberi ruang kepada operator agar dapat menyesuaikan diri dan memaksimalkan pelayanan,” kata dia.

Bakal Ada Tarif Promo

Budi menuturkan, pada awal operasional KCJIB akan diterapkan tarif promo untuk menarik minat masyarakat.

Budi berharap setelah dikeluarkannya izin operasi itu, KCIC selaku operator dapat menyiapkan operasi komersial yang akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Semoga KCJB dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” kata dia.

Sebelumnya, Budi menuturkan,KCJB memiliki identitas jenama atau merek yakni Whoosh setelah melalui sayembara yang dilakukan oleh tim penilai.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara dan Indonesia

Adapun filosofi berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan baik oleh masyarakat Indonesia dan internasional. Nama itu dinilai juga sesuai dengan penggambaran kereta cepat yang saat ini menjadi yang tercepat di Asia Tenggara. Selain itu, Whoosh juga merupakan singkatan dari “Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal” yang menjadi identitas kereta cepat.

KCJB menjadi layanan kereta api (KA) cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 KM per jam.

KCJB memiliki jalur sepanjang 142,3 KM dengan 13 terowongan dan akan melayni empat stasiun, yakni Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar. Untuk meningkatkan konektivitas, KCJB juga akan terkoneksi dengan LRT Jabodetabek, KA feeder, commuter line Bandung Raya, bus rapid transit, shuttle dan taksi.

Adapun kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan diresmikan pada 2 Oktober 2023.  Sebelumnya, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melakukan soft launching atau peresmian kereta cepatJakarta-Bandung WHOOSH pada 2 Oktober 2023. Agenda tersebut mundur satu hari, di mana sebelumnya akan dilakukan pada 1 Oktober 2023.

"Kereta cepat yang kita namai dengan kereta Whoosh, itu sedang testing dan trial yang rencananya akan diresmikan pak Jokowi 2 Oktober 2023," kata Didiek saat ditemui dalam KAI Expo 2023, di Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat pada Jumat, 29 September 2023.

Setelah soft launching, kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh akan langsung bisa digunakan untuk umum. Sementara itu, harga tiket kereta cepat kemungkinan akan juga diumumkan pada 2 Oktober 2023.

3 dari 4 halaman

Kereta Cepat WHOOSH Cari Pramugari Bisa Bahasa China, Ini Alasannya

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, buka suara terkait rekrutmen pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH yang menjadikan Bahasa China sebagai salah satu syaratnya. 

Menurut dia, kemampuan Bahasa China tidak jadi syarat mutlak yang harus dikuasai pramugari Kereta Cepat. Adapun pemakaian bahasa tersebut dikedepankan lantaran sebagian modal pembangunannya berasal dari perusahaan perkeretaapian Tiongkok, Beijing Yawan HSR Co Ltd.

"(Syarat Bahasa China) enggak harus kok, kita ajarkan supaya familiar aja. Karena kan sebagian saham kan ada dari BUMN Tiongkok, itu saja, tapi tidak ada keharusan," kata Dwiyana dalam acara Hub Space di JCC Jakarta, dikutip Sabtu (30/9/2023).

Adapun dalam perekrutan pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), total pelamar dikabarkan mencapai 6.000 orang untuk memperebutkan 12 kuota. Namun, Dwiyana mengatakan jumlahnya terus bertambah meski tidak merincikan secara detail berapa banyak yang diterima. 

 

4 dari 4 halaman

Bukan Syarat Utama

Ia pun kembali menekankan bahwa Bahasa China bukan jadi syarat utama bergabung bersama Kereta Cepat WHOOSH, tapi lebih kepada kemampuan teknis lainnya. 

"Jadi sekarang sudah bertambah terus. Kita enggak ada kekhususan. Yang penting secara kompetensi kan kita juga pernah bilang, jadi enggak keharusan bisa Bahasa Mandarin. Mereka malah kita ajarkan secara masif, hanya percakapan sehari-hari aja lah," tuturnya. 

Sebelumnya, akun media sosial X @rahmaniarbaftim menyinggung soal proses perekrutan pramugari Kereta Cepat WHOOSH, sembari melampirkan video wawancara berbahasa China dengan salah seorang pramugarinya. 

Disebutkan bahwa jumlah pelamarnya mencapai 6.000 orang untuk 12 kuota. Pemilihan pramugari terpilih itu pun harus melalui tahapan lima kali ujian. 

"Dari 6.000 pelamar pramugari KCJB hanya lulus 12 org stlh melalui tahapan 5x test. Mrk diharuskan pula utk bisa berbahasa china. Dan byk juga pramugari dari china," tulis dia. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.