Sukses

Waskita Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya, Kapan?

PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan merger dengan PT Hutama Karya (Persero). Namun, aksi korporasi itu masih menunggu proses restrukturisasi Waskita.

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan merger dengan PT Hutama Karya (Persero). Namun, aksi korporasi itu masih menunggu proses restrukturisasi Waskita Karya.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menegaskan, merger antara HK dan Waskita memang masuk dalam rencana. Tapi, sehatnya kondisi keuangan Waskita pun menjadi sorotan.

 

"(Waskita) Masih restrukturisasi, baru setelah selesai baru merger," kata dia di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Kendati dalam proses resteukturisasi, HK akan mengerjakan 2 proyek Waskita. Menyusul, ada penyertaan modal negara (PMN) untuk menunjang penyelesaian tugas tersebut.

Itu merujuk pada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) dan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi seksi Cibadak-Sukabumi Barat. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 12,5 triliun.

"Itu tolnya Waskita karya, tapi karena Waskita Karya lagi konsensi keuangan belum selesai karena PMN diberikan ke Hutama Karya dan digunakan untuk menyelesaikan tol Waskita Karya di Kapal Betung dan di Bocimi," urainya.

Selesaikan Proyek Waskita

Budi menjelaskan, sekitar Rp 12 triliun dari PMN yang diterima HK sebesar Rp 18,6 triliun di 2024 akan digunakan untuk menyelesaikan proyek garapan Waskita Karya. Ini juga masuk dalam ruas JTTS. Yakni, Kayu Agung- Palembang sepanjang 112 km.

Serta diluar JTTS, ada proyek tol Bocimi seksi Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 14 km. Kedua proyek ini membutuhkan dana sekitar Rp 12,5 triliun.

"Sehingga total PMN yang akan kami terima Rp 18,64 triliun," bebernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

HK Butuh Dana Rp 34 Triliun Rampungkan JTTS

PT Hutama Karya (Persero) masih membutuhkan dana sekitar Rp 34,98 triliun untuk merampungkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap I dan Tahap II. Kebutuhan dana ini disebut akan dipenuhi lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) di tahun 2023 dan 2023.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan pemerintah menargetkan JTTS tahap I dan II bisa rampung di 2024, tahun depan. Sebagai langkah dukungan, HK sendiri akan menerima PMN sebesar Rp 18,6 triliun di 2024, termasuk untuk menyelesaikan proyek yang digarap Waskita Karya.

"Pembangunan JTTS tahap I dan tahap II ditargetkan selesai 2024, namun masih diperlukan pendanaan melalui ekuitas sebesar Rp34,98 triliun yang diproyeksikan akan dipenuhi dr PMN tahun 2023 dan 2024," ungkap dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Dia mengatakan, ada dua proyek strategis nasional (PSN) yang perlu dipastikan selesai. Yakni, JTTS ruas Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung) dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang diluar JTTS.

 

3 dari 3 halaman

Dapat Alokasi Rp 6,1 Triliun

Dia menjelaskan, untuk alokasi PMN tahun anggaran 2024, HK akan mengantongi Rp 6,1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk pengerjaan tol Binjai-Langsa Rp1,29 triliun. Kisaran-Indrapura Rp638 miliar. Kuala Tanjung-Parapat Rp194 miliar. Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu Rp478 miliar.

Kemudian, Sigli -Banda Aceh Rp1,8 triliun. Pekanbaru-Padang seksi Sicincin-Padang Rp2,12 triliun. Seksi Pekanbaru-Kampar Rp448 miliar.

"Totalnya untuk tahap I Rp 6,1 triliun," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.