Sukses

Indonesia Negara Paling Optimis Adopsi Teknologi AI

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan bahwa, Indonesia menjadi negara yang paling optimis pada kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan bahwa, Indonesia menjadi negara yang paling optimis pada kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.

Kominfo mengutip data dari survei Ipsos terhadap 22.816 responden di 31 negara pada periode 26 Mei-9 Juni 2023.

Survei tersebut menunjukkan, Indonesia menjadi negara yang paling optimis bahwa AI membawa lebih banyak manfaat daripada kerugian.

“Teknologi (AI) ini memiliki potensi mengubah banyak industri, termasuk kesehatan, keuangan, transportasi, dan lainnya,” kata Staf Ahli Bidang Teknologi Kominfo, Mochamad Hadiyana dalam acara diskusi IBM di Ritz Carlton, Kamis (10/8/2023).

Ranking Indonesia 

Oxford Insight juga mengungkapkan, Indonesia berada di Ranking 43 dari 181 negara untuk kesiapan adopsi teknologi AI oleh pemerintah.

Mochamad pun menekankan diperlukannya infrastruktur yang mumpuni untung mengadopsi AI di Indonesia.

Adapun data lainnya dari IDC Worldwide Semiannual Artificial Intelligence Spending Guid pada tahun 2022 yang menunjukkan bahwa perbankan menjadi industri yang membuat pengeluaran terbanyak untuk pemanfaatan teknologi AI, mencapai USD 2 miliar disusul oleh pemerintah sebesar USD 1,5 miliar.

Kemudian ada layanan profesional dan manufaktur diskrit di Asia Pasifik yang membuat pengeluaran antara USD 1,5 miliar dan USD 1 miliar untuk pemanfaatan Kecerdasan Buatan. Pengeluaran ini pun diprediksi akan berlanjut hingga tahun 2025 mendatang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

China Jajaki Kerja Sama Pengembangan Smart City hingga Lalu Lintas Cerdas

Perusahaan asal China, Hikvision Global siap bermitra dengan PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (PT TKDN) dalam pengembang kota pintar atau Smart City.

Hal ini terungkap dalam kunjungan dari CEO Hikvision Global, Hu Yangzhong ke PT TKDN. Kunjungan ini menjadi salah satu agenda penting Hikvision Global dalam lawatannya ke Indonesia. Hal ini terkait dengan rencana kemitraan strategis yang akan dijalankan oleh kedua perusahaan.

Hikvision sendiri dikenal sebagai salah satu pemasok produk-produk pengawasan (surveillance products) terbesar di dunia. Tak hanya itu, Hikvision juga menyediakan solusi IoT dan sistem keamanan untuk berbagai kebutuhan. Solusi keamanan terintegrasi yang didukung oleh teknologi AI milik Hikvision dapat mendukung pelanggan dengan aplikasi terbaru dan memungkinkan untuk manajemen keselamatan dan kecerdasan bisnis.

Selama beberapa tahun terakhir, Hikvision telah memperdalam pengetahuan dan pengalaman perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai kondisi pasar dengan solusi profesional dan cerdas, termasuk smart city, transportasi, ritel, logistik, energi, dan pendidikan.

“Kami melihat PT TKDN sebagai perusahaan teknologi yang memiliki potensi besar sehubungan dengan pengembangan konsep Smart City melalui penyediaan solusi sistem IoT yang inovatif. Hal ini sejalan dengan apa yang telah Hikvision lakukan selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, kami sangat senang dapat menjalin kemitraan strategis ini”, ucap Hu Yangzhong.

Adapun rencana kemitraan yang dimaksud meliputi pengembangan Solusi Lalu Lintas Cerdas, seperti Intelligent Traffic Control System (ITCS) dan Traffic Dashboard yang saat ini sedang melalui tahap Verifikasi, Validasi & Evaluasi (VV&E) oleh organisasi non-profit, ITS Indonesia serta Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi, mencakup sistem pengawasan armada dan Driver Behavior Analysis, Solusi Manajemen Jalan Tol yang terdiri dari Sistem Pengawasan, ANPR, Pengklasifikasian Kendaraan, hingga pengembangan ekosistem jalan tol.

“Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan Hikvision Global dan momen kemitraan dengan Hikvision Global ini merupakan milestone penting bagi PT TKDN dalam upaya terus mendukung pengembangan smart city di Indonesia. Kami berharap kemitraan ini dapat berjalan dengan baik sehingga nantinya dapat memberikan dampak positif dan manfaat kepada semua orang”, tutup CEO PT TKDN, David Santoso.

 

 

3 dari 4 halaman

Jokowi Bawa Pulang Investasi USD 11,5 Miliar dari Pemain Industri Kaca Dunia di China

Pemerintah Indonesia berhasil menggaet investasi sebesar USD 11,5 miliar saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Chengdu, China, pada 27 sampai 28 Juli 2023.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengatakan jika Presiden Jokowi menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman investasi antara perusahaan kaca Xinyi Glass dengan pemerintah Indonesia.

"Xinyi ini perusahaan terbesar di dunia pemain kaca. Market share-nya 20 persen lebih, kurang lebih sekitar 26 persen market share dari perusahaan ini," kata Bahlil melansir Antara, Jumat (28/7/2023).

Bahlil mengatakan Xinyi telah berkomitmen untuk membangun industri di Rempang, Batam, dan akan menjadi pabrik kedua terbesar di dunia setelah China.

Menurut Bahlil, pabrik Xinyi tersebut nantinya akan menjadi wujud hilirisasi dari pabrik kuarsa dan beberaa bahan baku lain yang ada di Indonesia.

"Kalau kita sudah sukses membangun ekosistem hilirisasi dari nikel, sekarang mulai kira dorong ke pasir kuarsa. Nanti output produknya akan dilakukan hampir 95 persen untuk ekspor, karena pasarnya adalah pasar luar negeri," ujarnya.

Bahlil menambahkan bahwa pabrik Xinyi di Batam nantinya juga akan memproduksi panel surya yang bakal diperuntukkan pasar ekspor.

"Total investasinya 11,5 billion USD dan mereka sebenarnya telah melakukan investasi tahap pertama di kawasan JIIPE tahun lalu sebesar 700 juta USD," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Lokasi Pabrik

Bahlil merujuk pada pabrik PT Xinyi Glass Indonesia yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

"Ini terjadi akibat kepercayaan penuh dari investor kepada Pemerintah Indonesia di bawah pemerintahan Pak Jokowi. Setelah mereka cek ternyata apa yang mereka rasakan sangat baik dan ingin mengembangkan bisnisnya dan menciptakan lapangan kerja kurang lebih 35 ribu," ujarnya.

Selain itu, Bahlil melaporkan bahwa Presiden Jokowi juga menyaksikan tercapainya kesepakatan percepatan implementasi kawasan industri di Kalimantan Utara khususnya untuk membangun ekosistem petrokimia dan sekaligus membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) dengan mempergunakan energi baru terbarukan dari Sungai Kayan.

"Ini direncanakan pembangunan secara komprehensif akan dilakukan Desember tahun ini atau Januari tahun depan," kata Bahlil.

Presiden Jokowi sejak Kamis (27/7) melakukan kunjungan kerja di Chengdu memenuhi undangan Presiden China Xi Jinping.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Kemudian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.