Sukses

Tersangkut Dugaan Manipulasi Laporan Keuangan, WIKA Siap Diaudit Ulang

PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika siap diaudit ulang oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) jika laporan keuangan dinilai tidak sesuai dengan kondisi riil.

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika siap diaudit ulang oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) jika laporan keuangan dinilai tidak sesuai dengan kondisi riil.

"Tentu kami siap diaudit ulang dan selalu terbuka jika memang dinilai hasil audit tidak sesuai dengan kondisi riil," kata Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Mahendra Vijaya dikutip dari Antara, Jumat (16/6/2023).

Menurutnya, perusahaan selama ini telah melakukan laporan keuangan triwulanan secara terbuka sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu mengumumkan ke publik hasil audit sehingga siapapun bisa mengetahui kinerja perseroan.

Perseroan, katanya, juga selalu terbuka seluas-luasnya kepada siapapun yang menginginkan informasi perusahaan dan selalu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan baik itu oleh pemegang saham, obligor, dan pemangku kepentingan.

"Tentu sebagai perseroan terbuka kita siap terbuka mengenai laporan dan keuangan dan sekali lagi jika memang harus diaudit ulang kami tentu siap," tegasnya.

Mahendara mengatakan sekalipun perseroan mendapat kritik dari Kementerian BUMN, namun hingga saat ini perusahaan tidak mengalami gangguan kerja seperti adanya proyek yang ditangguhkan

Dugaan Manipulasi Laporan Keuangan Waskita Karya dan Wika

Sebelumnya Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja Komisi VI DRP RI dengan Kementerian BUMN (Senin 5/6) mengatakan ada dugaan manipulasi laporan keuangan Waskita Karya dan Wika.

Tiko, sapaan akrabnya, menyebut laporan keuangan dua BUMN karya itu tidak sesuai dengan kondisi riil, karena di laporan kondisi keuangan masih menyebut kondisi mereka selalu untung. Padahal, cash flow perusahaan tidak pernah positif.

"Sebenarnya ini apakah memang pelaporan keuangan selama ini riil atau jangan-jangan perlu restatement karena selama ini laporan keuangannya tidak riil. Ini kami akan ada restatement," ujar Tiko dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN, Senin (5/6).

Ia mengatakan saat ini Kementerian BUMN tengah melakukan investigasi bersama BPKP terkait manipulasi laporan keuangan tersebut.

Tiko berjanji bakal menuntut manajemen yang membuat laporan jika hasil investigasi menunjukkan terdapat pemalsuan laporan keuangan.

"Apabila memang ada fraud dari sisi pelaporan keuangan kami bisa lakukan tindakan tegas dengan kerangka governance yang ada," ucapnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun buka suara soal dugaan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) atau Wika.

Menteri Erick mengatakan setiap tindakan manipulasi laporan keuangan di BUMN bakal ditindak tegas, termasuk membawa ke ranah hukum.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BPKP Endus Waskita Karya Rekayasa Laporan Keuangan sejak 2016

Sebelumnya, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mensinyalir dugaan rekayasa laporan keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sudah dilakukan sejak lama. Bahkan, disebut ada laporan yang tak wajar sejak 2016 lalu.

Menindaklanjuti hal itu, BPKP pun akan segera melakukan audit keuangan perusahaan berkode saham WSKT itu. Diketahui, surat permintaan audit sudah masuk ke kantor BPKP sejak beberapa waktu lalu.

Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Agustina Arumsasi menyebut, ada potensi markup laporan keuangan Waskita Karya. Pasalnya, itu dinilai tidak sesuai dengan realisasinya.

"Kemarin suratnya, saya lupa, tapi kira-kira mungkin sekitar 2016 sampai terakhir, tapi saya lupa bunyi suratnya baru masuk," ujar dia saat ditemui di Gedung BPKP, Rabu (14/6/2023).

Dia menyebut Kementerian BUMN sendiri sudah melayangkan surat untuk segera ditindaklanjuti dengan proses audit. Mengacu pada indikator yang sudah ditetapkan, ada beberapa bagian yang ditemukan tidak wajar, maka diperlukam audit BPKP untuk memperdalam dugaan tersebut.

"Pak Tiko (Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo) sudah ngomong di media, mungkin dia sudah menemukan indikatornya, dari mempelajari indikatornya, kok kelihatan kurang wajar, nah itu minta ke kami untuk diperdalam, mereka minta dua hari lalu jadi kami baru mempelajarinya," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Mark Up Laporan Keuangan

Lebih lanjut, dengan adanya praktik markup dari laporan, maka akan berdampak negatif pada berbagai pihak. Hal ini juga dijuruskan pada dugaan manipulasi laporan keuangan di PT Wijaya Karya Tbk atau Wika.

"Laporan keuangan itu kan baik itu aset, laba, atau rugi itu kan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, kecenderungannya markup, kenaikan kinerja yang dilaporkan ke pemegang saham dan stakeholder seolah-olah, contohnya 100 padahal cuma 50," ungkap Sari.

Dengan praktik itu, dia mensinyalir ada penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Sebagai catatan juga, baik Waskita maupun Wika sudah melantai di bursa saham

"Jadi nanti dampaknya, karena laporan keuangan itu kan digunakan untuk macem-macemkan, apalagi perusahaan IPO, saham kan dimiliki oleh masyarakat ini, masa mark up kinerja kan gak baik," sambungnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini