Sukses

Libur Lebaran Idul Fitri 2023, Wisata Pantai di Garut hingga Sukabumi Jadi Tujuan Favorit Warga

Objek wisata pantai menjadi wisata favorit warga untuk habiskan waktu libur Lebaran Idul Fitri 2023. Hal ini terjadi di Pantai Sayang Heulang, Santolo dan Rancabuaya, serta pantai selatan di kabupaten Sukabumi, Jabar.

Liputan6.com, Jakarta - Objek wisata pantai menjadi wisata favorit warga untuk habiskan waktu libur Lebaran Idul Fitri 2023. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah ramai kunjungi objek wisata Pantai Sayang Heulang, Santolo dan Rancabuaya di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pariwisata Pantai Sayangheulang, Santolo dan Rancabuaya pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Ate Sutanto menuturkan, pada dua hari raya, ada kenaikan 20 persen dari tahun kemarin. “Kurang lebih 3 ribu sampai 5 ribu,” ujar dia dikutip dari Antara, Senin (24/4/2023).

Ate mengatakan, objek wisata pantai di Garut ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dan luar kota pada momentum hari libur seperti libur Lebaran Idul Fitri 2023.

Ia menuturkan, tingkat kunjungan ke objek wisata pantai yang dikelola pemerintah itu terjadi kenaikan dibandingkan dengan libur Lebaran 2022.

“Seperti yang telah diprediksi di awal sebelumnya, menurut pengalaman-pengalaman yang lalu untuk Lebaran tahun ini perkiraan jumlah pengunjung di hari kedua Lebaran itu ada peningkatan,” ujar dia.

Ia mengatakan, pengunjung yang datang ke objek wisata pantai selatan Garut terpantau selain dari Garut, ada juga dari Bandung, Jakarta dan kota sekitarnya. Bahkan ada dari dari Banten dan Yogyakarta.

“Bandung, sampai Jakarta juga ada, saya lihat pelat-pelat A juga dari Banten juga ada, saya juga tadi melihat pelat AB dari Yogyakarta juga ada, variatif,” ujar dia.

Ia berharap kunjungan ke tempat wisata yang dikelola pemerintah terus meningkat sehingga dongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Garut yang nanti dapat digunakan untuk pembangunan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kunjungan Tetap Aman dan Nyaman

Ia menuturkan, selama pengunjung ramai, situasi di kawasan objek wisata tetap aman dan nyaman, tidak ada gangguan yang membuat pengunjung tidak nyaman. “Kunjungan tetap aman, nyaman, terkendali,” tutur dia.

Ia menuturkan, pengelola wisata juga sudah siapkan kantong parkir kendaraan roda dua dan empat bagi wisatawan di sektor kawasan pantai.

“Kami sudah menyiapkan kantong parkir sekiranya di dalam sudah terjadi kemacetan, maka kami sudah menyiapkan kantong parkir yang diantisipasi untuk menampung jumlah pengunjung yang memang di luar dugaan,” tutur dia.

Salah seorang pengunjung pantai asal Bandung, Lusi menuturkan, sengaja berwisata ke Pantai Sayang Heulang usai mudik ke kampung halaman di Kecamatan Cikajang.

Ia menuturkan objek wisata Pantai Sayang Heulang sudah cukup bagus dan lebih menarik dibandingkan tiga tahun lalu terakhir mengunjungi pantai itu. “Lebih bagus, soalnya sudah tiga tahun yang lalu saya ke sini, lebih bagus, tempat penginapannya lebih bagus dari sebelumnya,” tutur dia.

 

3 dari 5 halaman

Pantai di Sukabumi

Selain itu, kunjungan wisatawan ke objek wisata Pantai Selatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melonjak pada hari kedua Idul Fitri 1444 Hijriah, Senin (24/4/2023).

Seiring lonjakan wisatawan itu, Polres Sukabumi melakukan rekayasa lalu lintas untuk antisipasi penumpukan kendaraan, demikian dikutip dari Antara.

Dari pantauan di lokasi, kedatangan wisatawan ke objek wisata pantai ini terjadi sejak Senin pagi. Mobil dan sepeda motor yang digunakan wisatawan terlihat antre di pintu-pintu masuk menuju objek wisata pantai selatan Antrean kendaraan terlihat di ruas jalan simpang tiga Bagbagan dan simpang tiga Gunung Butak, Kecamatan Palabuhanratu arus lalu lintas tersendat. Bahkan antrean kendaraan wisatawan hingga objek wisata Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok.

Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede menuturkan, untuk antisipasi kemacetan panjang, pihak melakukan rekayasa arus lalu lintas sehingga kendaraan wisatan yang hendak masuk dan keluar objek wisata pantai tidak saling berpapasan.

Maruly menuturkan, kemungkinan kedatangan wisatawan ke destinasi wisata andalan Kabupaten Sukabumi akan terus terjadi hingga sore. Ratusan personel gabungan disiagakan di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas dan mengurai kepadatan kendaraan.

Selain itu, personel yang diterjunkan pun diminta untuk memantau kondisi wisatawan antisipasi ada yang kelelahan maupun ada kendaraan yang mogok sehingga bisa menyebabkan arus lalu lintas tersendat.

4 dari 5 halaman

Gelar Rekayasa Lalu Lintas

Rekayasa arus lalu lintas, untuk kendaraan yang datang dari arah Cibadak atau dari arah Kota Sukabumi menuju ke Palabuhanratu, pihaknya mengarahkan melalui jalur Warungkiara supaya tidak ada pertemuan dua arah.

Kemudian untuk kendaraan wisatawan yang akan kembali atau balik diarahkan melalui Jalur Alternatif Cikidang, tetapi khusus untuk kendaraan kecil.

Sementara kendaraan besar apalagi bermuatan berat yang hendak keluar dari objek wisata tetap diarahkan melewati jalur Warungkiara, karena tidak memungkinkan melalui Jalur Alternatif Cikidang karena kondisi jalan yang banyak tikungan tajam, tanjakan, dan turunan curam.

Selanjutnya di sepanjang jalur mulai dari simpang tiga Gunungbutak sampai ke arah Karanghawu hingga Cibangban, Kecamatan Cisolok tetap diberlakukan dua arah terkecuali kendaraan yang keluar harus melalui jalur Gunungbutak.

Maruly berharap dengan diberlakukan rekayasa arus lalu lintas ini tidak terjadi lagi penumpukan kendaraan yang bisa menyebabkan kemacetan panjang. Kendaraan wisatawan yang masuk didominasi sepeda motor dan juga banyak mobil pribadi.

Jika dilihat dari plat nomor polisi kendaraan, wisatawan yang datang ke objek wisata pantai selatan ini berasal dari wilayah Jabodetabek, Bandung, Cianjur, Kota Sukabum i dan beberapa daerah terdekat lainnya.

 

 

5 dari 5 halaman

Waktu Tempuh hingga 4 Jam

Sementara itu, salah seorang wisatawan asal Kota Sukabumi yang datang ke objek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Pantai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Beni Anggara mengatakan berangkat dengan menggunakan sepeda motor dari Kota Sukabumi sekitar pukul 08.00 WIB dan baru sampai di Palabuhanratu sekitar pukul 12.00 WIB.  

Biasanya waktu tempuh dari Kota Sukabumi ke Palabuhanratu dengan menggunakan sepeda motor paling lama dua jam, sekarang sampai empat jam.

Kepadatan kendaraan sudah terjadi sejak dari Kota Sukabumi arah Palabuhanratu. Bahkan di beberapa titik seperti di simpang tiga Cikembang, Kecamatan Cikembar arus lalu lintas tersendat. "Selain berwisata, saya datang ke Palabuhanratu untuk menjemput anak yang sudah lebih dahulu sampai," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengimbau seluruh wisatawan agar tidak berenang di laut karena kondisinya sedang pasang.

Wisatawan diharapkan dapat mematuhi aturan dan mentaati imbauan dari petugas keamanan pantai antisipasi terjadinya kembali kecelakaan laut yang hingga kini sudah ada 17 wisatawan tenggelam dengan rincian 12 korban berhasil diselamatkan dua korban masih dalam pencarian dan tiga korban ditemukan meninggal dunia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.