Sukses

Harga Emas Dunia Lagi Kinclong, Saatnya Beli atau Jual?

Awal April 2023 ini, harga emas mencatatkan rekor tertinggi dengan menembus USD 2.030 per ons. Hal itu dipengaruhi kekhawatiran resesi mendorong sentimen pasar.

Liputan6.com, Jakarta Awal April 2023 ini emas mencatatkan rekor tertinggi dengan menembus USD 2.030 per ons. Harga emasdipengaruhi kekhawatiran resesi mendorong sentimen pasar.

Dilansir dari laman Kitco News, Senin (10/4/2023), Analis senior ActivTrades Ricardo Evangelista, mengatakan harga emas dunia terus meningkat, mendekati level maksimum sepanjang masa yang dicapai pada musim panas 2020 ketika ketidakpastian yang disebabkan pandemi mendorong investor menuju keamanan logam mulia.

“Kali ini, alasan di balik kecemasan investor dapat dikaitkan dengan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi," kata Evangelista.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa risiko resesi meningkat, dengan data terbaru menunjukkan perlambatan ekonomi. Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP mengungkapkan pemberi kerja swasta AS menambahkan lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Maret, dengan gaji naik 145.000.

Menurut Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja, hal ini terjadi setelah lowongan pekerjaan AS turun di bawah sepuluh juta pada bulan Februari - level terendahnya dalam hampir dua tahun. Selain itu, sektor jasa AS melambat di bulan Maret, dengan Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan PMI non-manufaktur turun menjadi 51,2 bulan lalu.

Alhasil awal pekan ini, pasar mencerna penurunan pesanan pabrik dan memperlambat aktivitas manufaktur. Disisi lain, krisis perbankan pada bulan Maret menyoroti dampak negatif dari pengetatan moneter yang agresif oleh bank sentral terhadap ekonomi riil.

"Data ekonomi sejak diterbitkan menunjukkan perlambatan dalam aktivitas dan kepercayaan, dengan pengumuman baru-baru ini oleh OPEC plus, tentang niatnya untuk memangkas produksi, kemungkinan akan mendorong inflasi dan berkontribusi pada penurunan lebih lanjut sentimen investor,” kata Evangelista.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

The Fed

Meskipun beberapa pembicara The Fed masih membahas lebih banyak kenaikan, pasar menghargai peluang peningkatan penurunan suku bunga tahun ini. Ada sekitar 50 persen kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juli.

Sedangkan menurut Analis pasar Kinesis Money, Rupert Rowling, saat ini kondisi pasar sedang memihak pada emas, karena dolar AS sedang melemah. Maka sekarang waktu yang tepat untuk membeli atau menjual emas.

“Kondisi pasar bermain tepat di tangan emas dengan logam mulia lebih lanjut didukung oleh melemahnya dolar AS, yang biasanya memiliki hubungan terbalik dengan emas," pungkas Rowling.

3 dari 4 halaman

Harga Emas Dunia Naik 2 Persen

Kondisi pasar keuangan masih dipenuhi dengan ketidakpastian. sebagian besar analis memperkirakan, harga emas bisa menyentuh rekor terbaru di atas USD 2.00 per ons. Untuk bisa mencapai hal tersebut hanya masalah waktu saja.

Namun dengan kondisi yang terjadi saat ini, harga emas dunia di level tersebut kemungkinan belum akan bisa terwujud pada perdagangan pekan depan. Sebagian analis dan pelaku pasar masih akan melangkah dengan cukup hati-hati.

Enam+02:48VIDEO: Benarkah Kerja 4 Hari Sepekan Bisa Lebih Bahagia? Harga emas pada pekan ini mengakhiri perdagangan dengan naik hampir 2 persen karena kontrak Juni terakhir diperdagangkan pada USD 2.023,70 per ons.

Minggu ini, harga emas mendapat keuntungan signifikan dari penurunan tajam imbal hasil obligasi, yang pada gilirannya membebani dolar AS. Indeks dolar AS berakhir pada hari Kamis di support kritis sekitar 102 poin.

Menurut beberapa analis, jika dolar AS menemukan beberapa momentum, hal itu dapat mendorong investor untuk mengambil untung dari taruhan emas bullish mereka.

"Tampaknya lagi dolar AS sedang mencoba untuk membangun tren naik jangka pendek pada grafik hariannya sementara emas bulan Juni terlihat agak berat di atas. Namun, kami telah melihat cerita ini sebelumnya, dan biasanya berakhir dengan jatuhnya greenback dan penguatan emas," kata analis senior Barchart.com, Darin Newsom, dikutip dari Kitco, Sabtu (8/4/2023).

 

4 dari 4 halaman

Laporan Ekonomi

Masa depan dolar AS dan emas akan ditentukan hanya oleh segelintir laporan minggu depan, Laporan gaji nonpertanian bulan Maret diumumkan pada Jumat waktu setempat. Analis mencatat bahwa investor dan pedagang harus menunggu hingga pasar dibuka pada Minggu depan untuk dapat bereaksi terhadap data tersebut.

Menurut perkiraan konsensus, para ekonom memperkirakan ekonomi akan menciptakan 288.000 pekerjaan bulan lalu. Analis mencatat bahwa sesuatu yang lebih baik dari yang diharapkan akan menjadi bullish untuk dolar AS dan negatif emas.

"Laporan pekerjaan yang akan datang bisa menjadi sangat penting. Di satu sisi, angka yang lemah bisa menjadi katalisator. Di sisi lain, laporan yang kuat dapat meningkatkan ekspektasi Fed, dan dapat melihat CTA mengurangi posisi mereka," kata analis komoditas di TD Sekuritas. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini