Sukses

Badan Pangan Nasional Pergoki Sejumlah Harga Pangan di Atas Batas Acuan

Dari sejumlah komoditas tersebut, daging sapi, daging ayam ras, cabai merah keriting, minyak goreng, dan gula konsumsi tercatat memiliki harga yang stabil dan masih berada di bawah atau sama dengan HAP.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memergoki sejumlah harga sejumlah komoditas pangan melampaui Harga Acuan Pembelian atau Penjualan (HAP) di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur menjelang perayaan Idulfitri 1444 Hijriah.

Tercatat, harga cabai rawit merah mengalami kenaikan menjadi Rp 60.000 per kg seharusnya HAP Rp 40.000-57.000 per kg. Sedangkan harga bawang merah Rp 45.000 per kg  dengan HAP Rp 36.500-41.500 per kg.

Untuk bawang putih Rp 40.000 per kg, minyak goreng (Minyakita) Rp 14.000 per liter dengan HAP Rp 14.000 per liter, dan gula konsumsi Rp 14.000 per kg dengan HAP Rp 13.500-Rp 14.500 kg.

Sementara itu, harga daging sapi tercatat stabil Rp 140.000 per kg HAP yang ditetapkan NFA Rp 140.000 per kg, daging ayam ras Rp 35.000 kg  dengan HAP Rp 36.750 kg, beras medium Rp 10.500 per kg dengan Harga Eceran Tertinggi atau HET Rp 10.900 per kg, beras premium Rp 13.000 per kg dengan HET Rp 13.900 kg.

Dari sejumlah komoditas tersebut, Arief menjelaskan, daging sapi, daging ayam ras, cabai merah keriting, minyak goreng, dan gula konsumsi tercatat memiliki harga yang stabil dan masih berada di bawah atau sama dengan HAP. Untuk beberapa komoditas seperti telur ayam, cabai rawit merah, dan bawang merah, terpantau masih berada di atas harga acuan.

"Sedangkan untuk komoditas beras, setelah penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru berdasarkan Perbadan Nomor 6 Tahun 2023, kondisi harga beras medium dan premium tadi kita cek masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan," ujarnya di pasar tradisional Rawamangun, Jakarta, Senin, (3/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mitigasi

Untuk mencegah kenaikan harga lebih tinggi,  pihaknya menyiapkan sejumlah langkah mitigasi yang dikolaborasikan bersama Dinas Urusan Pangan serta Kementerian/Lembaga terkait. Diantaranya melalui peningkatan intensitas operasi pasar/ SPHP atau Gerakan Pangan Murah (GPM) yang terjadwal di seluruh provinsi di Indonesia sampai dengan Idulfitri.

Selain itu, juga peningkatan pendistribusian pangan dari daerah sentra produksi ke daerah konsumsi.  

"Untuk cabai misalnya, apabila terkendala di biaya transportasi kami dukung Pemerintah Daerah mengoptimalkan dana BTT atau Biaya Tidak Terduga yang bisa digunakan untuk memobiliasi stok dari daerah surplus ke daerah defisit. Badan Pangan Nasional juga memiliki program fasilitasi pendistribusian untuk stabilitasi harga, program ini bisa dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah, asosiasi, koperasi, atau pelaku usaha lainnya," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Dipastikan Tetap Stabil

Arief memastikan, stok dan harga pangan tetap stabil sampai dengan Idulfitri 1444 Hijriah. Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Jokowi yang meminta stok dan harga pangan betul-betul dijaga dari sisi stabilitas dan keseimbangannya.

"Hari ini kita bersama Pak Mendag kembali memantau harga-harga kebutuhan pangan pokok di Pasar Rawamangun. Dari sisi pasokan aman, semua pangan pokok tersedia dengan stok yang cukup, dari sisi harga relatif stabil," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.