Sukses

Dapat Tugas Segera Impor Beras 500 Ribu Ton, Buwas: Untuk Bansos

Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor 2 juta ton beras di sepanjang 2023 ini. Termasuk 500 ribu ton beras impor yang harus segera direalisasikan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor 2 juta ton beras di sepanjang 2023 ini. Termasuk 500 ribu ton beras impor yang harus segera direalisasikan.

Menerima arahan tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, sebanyak 500 ribu ton impor beras itu perlu segera dilakukan untuk keperluan program bansos.

"Segera itu karena kalau ini kita penyerapannya tidak dapat, itu kan untuk bansos," ujar Buwas, sapaan akrabnya saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (27/3/2023).

Namun, Buwas mengaku belum mengetahui kapan realisasi impor beras tersebut akan dilakukan. Pasalnya, persiapan semisal rekomendasi teknis (rekomtek) pun belum diajukan.

"Belum. Kita baru jajaki, wong belum ada. Kita kan belum lelang, belum buka. Besok baru mau kita bahas," ungkapnya.

Sebelumnya, Buwas sempat menyatakan kesiapan menyalurkan bansos beras kepada sekitar 2,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Penyalurannya disebut bakal dimulai pada Maret 2023 ini.

"(Bansos beras) mulai bulan ini, tinggal nunggu daftar namanya dari Kemensos. Itu akan disalurkan ke masyarakat langsung, Bulog hanya menyalurkan beras saja," kata Buwas saat ditemui di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Di sisi lain, Buwas menyatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog saat ini masih sangat terbatas. Namun, penyaluran beras bakal tertopang oleh adanya musim panen raya selama 3 bulan ke depan.

Stok Cadangan Beras Jangan Sampai Terganggu 

Selain itu, Perum Bulog juga akan berkoordinasi dengan sejumlah produsen beras, guna memastikan stok cadangan tidak terganggu oleh adanya program bantuan sosial ini.

"Itu nanti kita kerjasama dgn beberapa produsen beras. Jadi kita serap panen raya untuk kebutuhan bansos. Sedang dihitung dan dibahas Bapanas," ungkapnya.

"Jadi dalam waktu dekat beliau akan memetakan ke penggilingan modern, berapa produksinya, untuk kepentingan bansos bisa berapa," kata Buwas.

Adapun menurut catatan Bulog, penyaluran program bansos beras ini akan dilaksanakan selama tiga bulan, yakni Maret, April dan Mei 2023. Setiap keluarga penerima manfaat memperoleh bantuan 10 kg per bulan dengan kualitas CBP medium.

Total sasarannya sebanyak 21,353 juta keluarga penerima manfaat. Bila dihitung, maka Perum Bulog perlu menyiapkan hingga 640.590 ton beras untuk program bansos.

Hitungan tersebut pun dikonfirmasi langsung Buwas. "Selama tiga bulan untuk bansos sekitar 600 ribu ton," pungkasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Bakal Impor Beras 2 Juta Ton Sepanjang 2023, Untuk Apa?

Perum Bulog kembali mendapat penugasan untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton. Arahan ini diberikan untuk menjaga ketahanan pangan nasional hingga akhir tahun ini.

Tugas impor beras tersebut diberikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kepada Perum Bulog lewat Surat Penugasan Pengadaan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dari Luar Negeri.

Adapun perintah tersebut jadi tindaklanjut hasil rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Maret 2023, dengan topik ketersediaan bahan pokok dan persiapan arus mudik Idul Fitri 1444 H.

"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023," tulis Arief dikutip dari Surat Bapanas kepada Perum Bulog, Senin (27/3/2023).

"Pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," tegas Bapanas.

 

3 dari 3 halaman

Tambahan Pasokan Beras

Menurut Arief, tambahan pasokan beras tersebut dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras.

Juga untuk kebutuhan bantuan pangan dalam bentuk beras kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dan kebutuhan lainnya seperti disebutkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.

Pengadaan beras dari luar negeri itu pun diminta agar tetap menjaga kepentingan produsen dalam negeri, serta memperhatikan aspek akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance).

"Sejalan dengan hal tersebut, kami menugaskan Perum Bulog untuk tetap mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri, terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023," pungkas Bapanas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.