Sukses

Awas, Ini 4 Penyakit Akibat Kerja yang Harus Diwaspadai

Sebagai pekerja/buruh sangat penting waspada terhadap penyakit akibat kerja di tempat kerja. Penyakit akibat kerja adalah gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang akibat rutinas atau paparan zat tertentu di tempat kerja.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai pekerja/buruh sangat penting waspada terhadap penyakit akibat kerja di tempat kerja. Penyakit akibat kerja adalah gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang akibat rutinas atau paparan zat tertentu di tempat kerja.

"Waspada penyakit akibat kerja di tempat kerjamu Rekanaker! Yuk lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter, terlebih jika Rekanaker bekerja di lingkungan yang rentan terkena penyakit akibat kerja. Rekanaker sudah rutin lakukan pemeriksaan ke dokter?," tulis Kementerian Ketenagakerjaan dikutip dari laman instagram @kemnaker, Senin (6/2/2023).

Berikut empat penyakit yang harus diwaspadai akibat kerja:

1. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak dapat terjadi pada pekerja yang sering bersentuhan dengan zat kimia, pestisida, bahan pengawet, nikel, parfum, pewarna rambut, hingga perhiasan yang dapat mengiritasi kulit atau menimbulkan reaksi alergi.

Dermatitis kontak ditandai dengan ruam merah yang gatal, kering, dan bersisik. Kulit juga bisa mengeras, pecah-pecah, dan terasa nyeri ketika disentuh. Pekerja dapat menghindari keluhan ini dengan menggunakan alat pelindung saat bekerja, misalnya sarung tangan karet.

2. Penyakit Paru Kronis

Bagi pekerja yang bekerja di tempat tambang batu bara, pabrik tekstil, pabrik bahan bangunan, bengkel, atau pengelas, berisiko terkena penyakit paru kronis. Salah satu contoh penyakit ini adalah asbestosis. Keluhannya bisa berupa batuk kronis, sesak napas, atau nyeri dada.

Berbeda dengan asma, penderita akan tetap mengalami keluhan penyakit paru kronis meski tidak lagi terpapar pemicu. Ini karena kerusakan paru-paru yang ditimbulkan sudah menetap sehingga gejalanya akan terus-menerus ada. Oleh karena itu, penderita harus secara rutin memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan jangka panjang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Asma

Pekerja yang sering terpapar asap kimia, gas, dan debu rentan mengalami kondisi ini. Keluhan biasanya semakin cepat timbul jika pekerja tidak memakai alat pelindung berupa masker wajah

Asma yang dipicu oleh pekerjaan memiliki gejala, yaitu sesak napas dan batuk. Rekanaker yang berisiko mengalami asma adalah pekerja di pabrik tekstil, penata rambut, tukang kayu, dan tukang las

Tingkat keparahan asma karena pekerjaan tergantung pada seberapa lama Rekanaker terpapar pemicunya. Namun, ini juga berarti gejala akan lebih mudah disembuhkan jika penderita didiagnosis lebih cepat.

 

3 dari 3 halaman

4. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

CTS rentan dialami oleh pekerja yang sering menggunakan tangan untuk gerakan yang sama dan berulang-ulang. Rekanaker yang rentan terkena kondisi ini adalah pekerja kantoran yang sering mengetik, pengemas barang, pekerja bangunan, dan penjahit

CTS ditandai dengan gejala berupa kesemutan, mati rasa atau kelemahan pada tangan. Keluhan ini bisa diredakan dengan mengistirahatkan tangan sejenak saat bekerja, mengompres tangan dengan es dan mengonsumsi obat pereda nyeri.

Intinya, setiap pekerjaan memiliki risiko kesehatan masing-masing. Agar kamu tidak mengalami penyakit akibat kerja, jangan lupa untuk selalu memakai alat pelindung diri yang sesuai dan beristirahatlah jika merasa lelah.

Lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter, terlebih jika kamu bekerja di lingkungan yang rentan terkena penyakit akibat kerja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.