Sukses

Tak Cuma Lionel Messi, Mendag Zulkifli Hasan juga Dihadiahi Jubah Bisht Khas Arab

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mendatangi jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh pemilik Bank Al-Bilad, yakni Bangsawan Kerajaan Syekh Ibrahim Al-Subaie, Sabtu (21/1) malam waktu Jeddah.

Liputan6.com, Jakarta Menjalani salah satu misi dagangnya ke Kerajaan Arab Saudi, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mendatangi jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh pemilik Bank Al-Bilad, yakni Bangsawan Kerajaan Syekh Ibrahim Al-Subaie, Sabtu (21/1) malam waktu Jeddah.

Setiba di rumah Syekh Ibrahim usai melakukan dialog dan audiensi bersama para pengusaha Indonesia di Arab Saudi dan Kamar Dagang Saudi, Mendag yang juga Ketua Umum PAN itu langsung disambut keluarga bangsawan Al-Subaie dan dikenakan bisht. Pakaian tunik pria khas Arab untuk menghormati kebangsawanan seseorang.

Zulhas tampak semringah mengenakan pakaian tradisional kehormatan tersebut.

“Terima kasih. Syukran. Jazakallah khair," ucapnya.

Seraya menegaskan bahwa hubungan Indonesia dengan Arab Saudi memang sangat dekat dan erat, kerjasama ekonomi khususnya perdagangan di kemudian hari diharapkan lebih baik lagi.

Menanggapi Zulhas, Syekh Ibrahim menyampaikan sambutan hangatnya.

“Masya Allah tabarakallah. Saya menyambut antusias dan sangat positif upaya ekstra Mendag Indonesia untuk meningkatkan nilai dagang antara Arab Saudi dan Indonesia. Kami terus memantau perkembangan yang dilakukan Mendag Indonesia, langkah-langkahnya extraordinary. Kami komunitas bisnis di sini menyambut dengan penuh optimisme.” Ujar Syekh Ibrahim.

Bisht yang dikenakan Syekh Ibrahim kepada Zulhas adalah salah satu busana yang paling bergengsi di Jazirah Arab, merupakan simbol yang terkait dengan keluarga kerajaan, kekayaan dan upacara. Pakaian ini populer di negara-negara Arab dan teluk.

Pada pesta penyerahan piala dunia 2022 lalu, Emir Qatar mengenakan bisht untuk captain kesebelasan Argentina Lionel Messi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Misi Dagang Skala Besar

Zulhas dan rombongan Kemendag direncanakan berada di Saudi hingga Senin (23/1) untuk misi dagang berskala besar, rencananya Indonesia akan membuka ritel modern di Arab Saudi agar bisa memperluas daya jangkau perdagangan Indonesia di wilayah tersebut. Baik tenaga kerja, mukim, maupun jemaah umrah dan haji.

“Dengan adanya gerai modern di Arab Saudi, maka upaya pelaku UKM untuk memasarkan produknya akan semakin mudah. Ini tentunya akan mendorong kinerja ekspor nasional.” Jelas Mendag.

Selama di Arab Saudi Zulhas diagendakan bertemu dengan Menteri Perdagangan Arab Saudi, para pengusaha dan eksportir, kamar dagang Saudi, dan lainnya. Di sana Zulhas menemui sejumlah pengusaha di antaranya Mohammed Abdul Samad Al Qurashi (Chairman Perusahaan Abdul Samad Al Qurashi), Abdul Rahman Al-Khereiji (Perusahaan Konstruksi Al-Khereiji), Dr Abdullah bin Saleh (Mantan Wakil Menteri Kesehatan), Adnan Mandoura (Ketua Dewan Direksi Perusahaan Mashareq), Ahmed Jamjoom (Perusahaan Farmasi Jamjoom), dan lainnya.

3 dari 4 halaman

Mendag Pastikan Beri Subsidi Harga Kedelai Rp 1.000 per Kg

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, memastikan bahwa pemerintah berkomitmen menurunkan harga kedelai menjadi Rp 11.000 per Kg dari saat ini di kisaran Rp 14.000 per kg.  Salah satu opsi yang dijalankan adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp 1.000 per kg sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh perajin tahu dan tempe.

“Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Jadi Pemerintah akan mengganti selisih harganya. Saya sampaikan, penggantiannya itu pada harga,” kata Mendag Zulkifli Hasan di Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan juga mengungkapkan pemberian bantuan kedelai sebelumnya belum terserap secara optimal disebabkan antara lain belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah. Selain itu, belum semua perajin tahu dan tempe tergabung sebagai anggota Kopti.

“Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp 1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp 1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp 1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?” timpal Mendag Zulkifli Hasan. 

4 dari 4 halaman

Tak Usah Khawatir

Lebih jauh Mendag Zulkifli Hasan mengimbau perajin tahu dan tempe tidak lagi khawatir. Kemendag berkomitmen, para perajin tahu tempe dan produk olahan kedelai segera mendapatkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang puasa.

Sejauh ini, pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog. Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, pada Minggu (15/1) lalu saat mengunjungi pabrik PT Bungasari Flour Mills Indonesia sekaligus meninjau proses pembongkaran kedelai oleh FKS Group di Cilegon, Banten, telah dibongkar kedelai sebanyak 56 ribu ton oleh FKS Group dengan harga Rp12 ribu per kilogram.

Selanjutnya, jumlah kedelai itu dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp11 ribu per kilogram. Sebelumnya, pada 2022 Kemendag telah melaksanakan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sesuai hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri bidang perekonomian.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.