Sukses

Curhat Ridwan Kamil, Warga Sumedang Tak Kebagian Air dari Bendungan Sadawarna

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengisahkan kalau air irigasi dari Bendungan Sadawarna lebih banyak mengairi ke daerah Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengisahkan kalau air irigasi dari Bendungan Sadawarna lebih banyak mengairi ke daerah Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang. Padahal, lokasi pembangunannya juga masuk ke wilayah Kabupaten Sumedang.

Hal ini disampaikannya dalam momen peresmian Bendungan Sadawarna, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Curhatan pria yang karib disapa Kang Emil ini ditujukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ridwan Kamil menuturkan, akan ada total 3 bendungan yang diresmikan Jokowi di Kabupaten Sumedang. Diantaranya, Bendungan Jatigede, Bendungan Sadawarna, dan Bendungan Cipanas yang masih dalam proses pengerjaan.

"Kata bupati Sumedang, pak Presiden, manfaat air irigasinya tak banyak ke Sumedang padahal proyeknya di Sumedang," kata dia dalam laporannya di Bendungan Sadawarna, Selasa (27/12/2022).

Untuk itu, dia menyiapkan 2 jenis kompensasi. Pertama, adalah sejumlah uang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 100 miliar untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Sumedang.

"Oleh karena itu saya kasih 2 hal pak. Satu, diberi kompensasi Rp 100 miliar pak untuk kabupaten Sumedang dari Provinsi Jawa Barat membangun pariwisata, yang kedua, kompensasinya saya doakan masuk surga duluan. Karena sudah berkorban dan ini adalah negara kesatuan republik Indonesia," sambung Kang Emil.

Ridwan Kamil juga mengatakan kalau provinsi yang dipimpinnya menjadi penyumbang surplus beras terbesar di Indonesia. Utamanya berkat produksi beras dari Kabupaten Indramayu.

"Atas nama masyarakat Jawa Barat yang terdampak positif dari hadirnya bendungan Sadawarna kami haturkan terima kasih. Karena Jawa Barat merupakan lumbung beras Indonesia, penyumbang surplus beras terbesar adalah Kabupaten Indramayu dengan 1,3 juta ton per tahun," ujarnya.

"Dengan bendungan ini, (diharapkan) bisa naik ke 1,8 juta ton," tambah pria yang karib disapa Kang Emil ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wanti-wanti Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Menurutnya, bendungan ini bisa meningkatkan produktivitas petani, utamanya beras.

Untuk diketahui, Bendungan Sadawarna masuk ke 3 kabupaten, yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Indramayu. Bendungan ini juga mengairi ke 3 kabupaten tersebut dengan intensitas paling banyak ke Kabupaten Indramayu.

"Waduk ini menghabiskan anggaran 2 triliun 65 miliar rupiah (Rp 2,065 triliun), bukan uang sedikit. Kalau waduk sudah ada, nanti Indramayu tidak naik produksi padinya, awas!," ujar Jokowi di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (27/12/2022).

Kepala negara juga mengatakan kalau Kabupaten Indramayu adalah penyumbang terbesar surplus beras di Indonesia. Saat ini, produksinya mencapai 1,3 juta ton per tahun.

 

3 dari 3 halaman

Naik 500 Ribu Ton Per Tahun

Dengan adanya bendungan, Jokowi memproyeksikan bisa ada kenaikan produksi sebesar 500 ribu ton setahun. Artinya, total produksi setelah bendungan sukses mengairi sawah adalah 1,8 juta ton per tahun.

"Karena kita tau Indramayu adalah penyumbang surplus nomor 1 terbesar di indonesia dan kita harapkan tidak turun tapi naik, seprrti pak Gubernur (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) sampaikan, dari 1,3 juta ton jadi 1,8 juta ton (per tahun) untuk kabupaten Indramayu," bebernya.

"Saya juga ingin sampikan terima kasih ke bupati Sumedang dan masyarakat Sumedang yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah yang ada di Indramayu tadi pak bupati bilang 'ikhlas pak, ikhlas pak'," sambung Jokowi.

Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air. Bendungan ini mampu menampung 70,98 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 4.284 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.