Sukses

85 Juta Pekerjaan Akan Lenyap di 2025, Digantikan Mesin

World Economic Forum (WEF)/Forum Ekonomi Dunia merilis laporan "The Future of Jobs" yang memperkirakan bahwa 85 juta pekerjaan akan lenyap pada tahun 2025

Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 2020, World Economic Forum (WEF)/Forum Ekonomi Dunia merilis laporan "The Future of Jobs" yang memperkirakan bahwa 85 juta pekerjaan akan lenyap pada tahun 2025.

Kenapa ini bisa terjadi? Dikutip dari postingan @prakerja.go.id, Rabu (14/12/2022), salah satunya karena Covid-19. Pandemi Covid-19 memicu automasi dalam dunia kerja berjalan lebih cepat. Dampaknya, pembagian kerja antara manusia teknologi (mesin) menjadi lumrah di dalam lingkungan kerja, utamanya dalam bisnis sekala menengah dan besar.

Fakta yang perlu kamu tahu, lebih 80 persen petinggi bisnis mempercepat rencana digitalisasi dalam proses kerja dan penggunaan teknologi baru di perusahaannya.

Sementara, 50 persen penyedia kerja merencanakan untuk mempercepat akselerasi automasi dalam beberapa peran di perusahaan mereka.

Lantas seperti apa pembagian kerja yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2025?

Pada tahun 2025, pembagian kerja adalah 50 persen oleh manusia. Peran-peran yang sangat membutuhkan keterampilan manusia dan sulit tergantikan oleh mesin. Sedangkan, 50 persennya lagi oleh mesin, dimana peran-peran pemrosesan data, tugas yang bersifat informasi dan administratif, manual rutin dan pekerjaan.

Kendati begitu kabar baiknya, 97 juta pekerjaan baru akan muncul. Utamanya pada bidang di mana manusia dapat mempertahankan keunggulan komparatif dibandingkan mesin, seperti mengelola, bernalar, menasihati, berkomunikasi, membuat keputusan, dan berinteraksi.

Itulah mengapa skilling, reskilling, dan upskilling menjadi sangat penting saat ini dan kedepannya. 50 petzdn pekerja yang posisinya tidak tergantikan mesin saja dalam 5 tahun ke depan dikatakan membutuhkan reskilling.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daftar Pekerjaan Bakal Booming

Berikut beberapa profesi yang diperkirakan akan meningkat permintaan pekerjanya:

- Green economy (ekonomi hijau)

- Data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence)

- Cloud computing (komputasi awan)

- Pengembangan produk

- Engineering (rekayasa)

- Kreator konten

3 dari 3 halaman

Indonesia Siap Bantu Palestina Ciptakan Lapangan Kerja Layak

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perburuhan Negara Palestina, Nasri Abu Jaish, membahas sejumlah kerja sama bidang ketenagakerjaan antara Indonesia dan Palestina.

Pertemuan bilateral ini terjadi di sela-sela pelaksanaan The 17th Asia Pacific Regional Meeting (APRM) of The ILO di Singapura, Rabu (7/12/2022) waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Menaker Ida mengatakan Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang sudah sangat erat dan akrab dikarenakan mayoritas muslim dan dukungan sesama muslim dunia untuk kemerdekaan Palestina.

Menurut Menaker, seiring perjalanan dukungan pemerintah Indonesia kepada Palestina yakni tercapainya pertumbuhan ekonomi dan kerja layak di Palestina. Kerja layak merupakan elemen penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Palestina.

Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus bekerja sama dengan ILO dan masyarakat internasional untuk memastikan terciptanya kerja layak di Palestina.

"Sebagai anggota Gerakan Non-Blok dan OKI, baik Pemerintah maupun masyarakat Indonesia telah berkontribusi memberikan bantuan kepada rakyat Palestina, baik di tingkat multilateral maupun bilateral", ungkap Menaker.

Sementara itu, terkait dengan kerja sama di bidang ketenagakerjaan, Menaker Ida menambahkan, Pemerintah Indonesia ingin mengajak kerja sama bilateral disektor ketenagakerjaan, antara lain dalam bentuk penempatan tenaga kerja, program pemagangan, bantuan teknis penyelenggaraan pelatihan kerja (vokasi), bantuan teknis pengembangan kapasitas SDM melalui transfer knowledge dan lainnya.

Menaker Ida berharap pertemuan ini dapat menjadi momentum baru bagi Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Palestina untuk menjajaki potensi kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ketenagakerjaan.

"Saya percaya, dengan dukungan Yang Mulia Bapak Dr. Nasri Abu Jaish, Menteri Perburuhan Negara Palestina, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Palestina, khususnya di bidang ketenagakerjaan dapat lebih berkembang," pungkas Menaker.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.