Sukses

Menko Airlangga Beri Wake Up Call ke Periset Industri Farmasi dan Kesehatan

Menko Airlangga Hartarto mengatakan bahwa riset dan inovasi menjadi sangat penting terutama untuk industri farmasi dan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah berjuang keras untuk menangani pandemi Covid-19. Salah satu langkah yang dijalankan adalah dengan mengupayakan ketersediaan dan keamanan vaksin Covid-19 di dalam negeri untuk mencapai target herd immunity.

Indonesia sendiri telah memproduksi dua vaksin di dalam negeri yakni vaksin Indovac yang dikembangkan PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine serta vaksin Inavac yang dikembangkan tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerjasama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Kedua vaksin COvid-19 ini telah diluncurkan dan telah mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.

“Ini adalah wake up call bahwa riset dan inovasi itu menjadi sangat penting terutama untuk industri farmasi dan kesehatan,” Airlangga Hartarto di acara National Action Event yang diselenggarakan oleh Asian Medical Students' Association-Universitas Indonesia (AMSA-UI), seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (3/12/2022).

Menko Airlangga juga menyinggung sebaran HIV/AIDS yang telah mencapai 519.158 kasus pada Juni 2022 dan paling banyak terjadi pada usia produktif.

Hal tersebut menjadi penting bagi mahasiswa kedokteran dan calon dokter untuk mengkampanyekan pencegahan dan peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi orang yang terdampak HIV/AIDS, khususnya anak-anak yang menjadi penentu masa depan bangsa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bonus Demografi

Upaya seperti skrining dini pada populasi kunci dan skrining tripel eliminasi pada ibu hamil juga perlu digencarkan.

“Saya berharap mahasiswa kedokteran, sebagai calon dokter di masa depan harus terus menjaga dan mengkalibrasi kompetensinya terutama untuk menghadapi bonus demografi sekaligus kesejahteraan masyarakat, jangka pendeknya di tahun 2035,” ujar Menko Airlangga.

Di tahun 2035, Indonesia menargetkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mencapai pendapatan per kapita di atas USD 12,000 per tahun. Dengan membaiknya kesejahteraan masyarakat, kebutuhan akan kesehatan juga akan semakin tinggi.

 

3 dari 3 halaman

Pengobatan Herbal

Para mahasiswa kedokteran juga didorong untuk melakukan lebih banyak riset terkait dengan pengobatan herbal dalam pengembangan kefarmasian, kedokteran, dan kesehatan masyarakat.

Dengan kelebihan Indonesia memiliki biodiversity yang luas, diharapkan pengobatan herbal dapat berkembang pesat melalui riset dan inovasi yang dilakukan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian, dan perwakilan mahasiswa anggota AMSA-Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.