Sukses

3 Tahun Pertama, Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Termurah Rp 125 Ribu

Setelah 3 tahun, harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung akan sesuai dengan studi tentang willingness to pay atau kesediaan untuk membayar.

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung hampir selesai. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berjanji proyek ini bisa selesai tengah tahun depan.

PT kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan kontraktor pembangunan proyek kereta cepat pertama di ASEAN ini pun berjanji bisa menyelesaian proyek ini sesuai target dari pemerintah tersebut.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, KCIC sudah menghitung tarif yang akan diberlakukan jika proyek ini sudah berjalan secara komersial. Ia mengatakan bahwa harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung di 3 tahun pertama operasional bakal lebih murah.

"Untuk tarif tadi kita sudah sampai 3 tahun pertama Rp 250.000 untuk tarif terjauh, tarif terdekat Rp 125.000 selama 3 tahun," kata Slamet Riyadi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI dengan Wakil Menteri BUMN seperti dikutip dari siaran Youtube, Jumat (25/11/2022).

Setelah 3 tahun, harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung akan sesuai dengan studi tentang willingness to pay atau kesediaan untuk membayar, yakni harga maksimum yang bersedia dibayar pelanggan untuk suatu produk atau layanan.

"Untuk berikutnya strateginya memang sementara ini masih kembali ke studi berdasarkan willingness to pay bahwa memang dengan tarif terjauh Rp 350.000 dan tarif terendah Rp 150.000," ujarnya.

Lebih lanjut, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan akan dioperasikan dengan frekuensi 68 kereta per hari. 

"Jam operasional kita pagi karena pagi itu jam pick yang kita harapkan 5.30 WIB, kemudian jam operasi sampai jam 22.00 WIB," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Struktur Bangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung Dibuat Tahan Gempa

Struktur bangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dirancang tahan gempa sebagai mitigasi potensi bencana gempa di sekitar trase KCJB. Selain bencana gempa, kereta cepat Jakarta Bandung juga didesain bisa menghadapi bencana lain.

Ini diungkapkan Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi. Dia mengatakan desain struktur proyek KCJB memang dibuat untuk tahan menghadapi berbagai potensi bencana alam, termasuk gempa. Dalam pelaksanaan konstruksinya selalu memperhatikan kualitas agar hasil pembangunan berfungsi secara optimal.

"Struktur Prasarana KCJB sudah mempertimbangkan kondisi di Indonesia yang sering terjadi gempa. Struktur Prasarana KCJB didesain tahan gempa dan bisa memiliki usia pakai hingga 100 tahun," ujar Dwiyana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/11/2022 ).

Gempa tertinggi yang pernah terjadi di Jawa memiliki kekuatan 8,0 magnitudo. Kondisi ini sudah diantisipasi dalam pembangunan Struktur KCJB sehingga mampu menghadapi gempa yang menyebabkan kerusakan parah, keretakan pada tanah hingga longsor.Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi geologis sepanjang trase.

Struktur Prasarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) didesain tahan gempa sebagai mitigasi potensi bencana gempa di sekitar trase KCJB. Dengan mempertimbangkan referensi zona gempa dan kondisi seismik yang ada di Indonesia, prasarana KCJB seperti jembatan, subgrade hingga terowongan yang berada di sepanjang trase, dirancang supaya memiliki ketahanan gempa hingga 8,0 sampai dengan 9,0 Skala Intensitas Seismik (setara dengan delapan magnitudo).

 

3 dari 3 halaman

Fitur Disaster Monitoring

Selain struktur bangunan yang tahan gempa, sarana kereta api cepat dalam hal ini kereta api cepat penumpang (EMU) dan kereta api cepat inspeksi (CIT) juga sudah dilengkapi fitur disaster monitoring atau pendeteksian bencana.

"Desain struktur bangunan yang mumpuni dan juga fitur kereta api yang mampu mendeteksi bencana, disematkan untuk keamanan operasional KCJB. Diharapkan bisa memitigasi dampak apabila terjadi bencana," ujar Dwiyana.

Mengenai gempa yang terjadi di Cianjur pada Senin 21 November 2022, Dwiyana menyebutkan jika kondisi struktur Prasarana KCJB hingga saat ini aman dari kerusakan akibat gempa.

Mewakili perusahaan, Dwiyana turut menyampaikan duka cita atas musibah yang dialami masyarakat Cianjur."Atas nama perusahaan, kami menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang dialami masyarakat Cianjur. Semoga masyarakat Cianjur diberi kekuatan dan musibah ini segera usai," kata Dwiyana.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.