Sukses

Luhut Bongkar Alasan Indonesia Bidik Lifting Minyak 1 Juta Barel per Hari

Saat ini pemerintah Indonesia memiliki target lifting minyak 1 juta barel per hari (MBOEPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan konsumsi energi di Indonesia sangat besar. Oleh karena itu saat ini pemerintah Indonesia memiliki target lifting minyak 1 juta barel per hari (MBOEPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).

Dia menjelaskan, pemerintah telah memberikan banyak insentif fiskal untuk mengejar target tersebut ke kontraktor dan blok migas eksisting untuk menggenjot produksi.

"Komitmen Insentif Pemerintah melalui Komitmen Peningkatan Kontribusi Nasional pada tahun 2022, khususnya di bidang energi, mensyaratkan kegiatan usaha hulu migas untuk melakukan penyesuaian yang wajar terhadap operasi adaptasi perubahan iklim melalui pengelolaan energi dan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon," ujar Luhut, dalam acara dalam acara 2RD International Convention on Indonesian Upstream oil and gas 2022, Bali, Rabu (23/11).

Luhut mencontohkan seperti implementasi pada CCUS, EOR gas seperti di LNG Tangguh ini akan mengurangi emisi karbon setara 25 juta.

Berdasarkan data Neraca Gas Nasional dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pasokan gas Indonesia akan defisit pada tahun 2025. Sehingga bergantung pada impor. Karena itu pemerintah perlu mendesain untuk membangun infrastruktur gas untuk memastikan supply dan demand.

"Pemerintah support untuk transisi energi agar bisa keluar dari middle income trap," tutur Luhut.

Saat ini banyak penemuan cadangan gas, namun perencanaan infrastruktur yang tepat untuk menghubungkan lokasi produksi dengan calon konsumen gas bumi diperlukan untuk memastikan bahwa permintaan dapat dipenuhi secara efisien dengan pasokan yang terafiliasi, kata dia.

"Saya kira ini juga paradoks bahwa kita harus menyelesaikan biaya untuk desain yang komprehensif dan terintegrasi dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur gas nasional yang memastikan keseimbangan optimal untuk pasokan dan permintaan kita," tambah dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kejar Target Lifting Minyak Bumi 1 Juta Barel per Hari, SKK Migas Gelar IOG 2022

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar kembali konversi “3nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022” (IOG 2022). Acara ini akan diadakan di Nua Dua Bali pada 23-25 November 2022. 

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menjelaskan, gelaran tahunan ini menjadi salah satu cara bagi SKK Migas untuk mencapai target lifting minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari (BPH) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada Tahun 2030.

Dia menerangkan untuk mengejar hal tersebut, lifting migas tersebut dibutuhkan upaya kuat untuk meningkatkan iklim investasi migas di Indonesia. “Setidaknya perlu investasi hulu migas hingga US$160 miliar dalam kurun waktu 10 tahun mendatang hingga 2030,” ujar Fatar, Jakarta, Selasa (15/11).

Konvensi migas terbesar Indonesia yang akan fokus pada upaya meningkatkan iklim investasi migas dengan memperkuat kolaborasi sambil terus beradaptasi dengan transisi energi.

"Peran industri migas semakin signifikan seiring komitmen Indonesia terhadap target net-zero emisi. Sektor migas diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mengurangi emisi secara bersamaan selama masa transisi, sehingga pertumbuhan ekonomi negara tetap positif," terang dia.

lebih lanjut, untuk proses menuju net zero emission sudah mulai diterapkan oleh pelaku industri migas seperti lapangan Ubadari dan Lapangan Vorwata yang dikelola oleh BP.

Sebagai informasi, Konvensi internasional ini dilakukan selama 3 hari dari 23 hingga 25 November 2022 secara hybrid melalui online dan secara offline di Bali yang dihadiri lebih dari 120 pembicara nasional dan internasional.

3 dari 3 halaman

Tarik Investasi

Sebelumnya, Ajang 3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Nusa Dua, Bali, pada 23-25 November 2022 menjadi salah satu upaya menarik lebih banyak lagi investasi di sektor hulu migas di Indonesia.

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan dalam upaya mengejar target produksi migas pada 2030 Indonesia membutuhkan investasi hulu migas antara 20 miliar hingga 26 miliar dolar AS per tahun.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin, mengatakan melalui konvensi IOG 2022 pemerintah ingin menunjukkan potensi sumber daya Indonesia dan berbagai kemudahan investasi.

"Investor dapat melihat langsung data-data prospek migas Indonesia," katanya dikutip dari Antara.

Sementara itu Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengungkapkan SKK Migas perlu bekerja keras menarik minat investor migas dengan berbagai promosi, insentif fiskal, dan non-fiskal, dan kepastian.

"IOG 2022 adalah salah satu cara untuk itu. Saya rasa ini bagus dan perlu didukung," ujarnya.

Sedangkan Praktisi Migas Tumbur Parlindungan menyatakan produksi migas akan terus menurun bila tidak ada penemuan baru atau unconventional activities migas tidak dilakukan dì Indonesia.

"Indonesia membutuhkan investasi besar bila ingin meningkatkan produksinya. Alternatifnya, mengundang para pemain migas ke Indonesia untuk berinvestasi," katanya.

Indonesia, lanjutnya, didorong untuk bisa melakukan perubahan radikal baik di dalam birokrasi maupun dalam regulasi dan rezim fiskal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.