Sukses

300 Proposal Antre Cari Dana dari Pandemic Fund, Termasuk Indonesia?

Sudah ada 300 proposal pengajuan pendanaan yang diajukan dari berbagai negara ke Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) atau Pandemic Fund.

Liputan6.com, Jakarta Forum Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 telah menghasilkan lembaga keuangan yang bertujuan untuk menyediakan dana mitigasi dan penanganan pandemi di masa depan.

Meski lembaga baru bernama Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) atau Pandemic Fund ini belum diresmikan, namun sudah ada 300 proposal pengajuan pendanaan yang diajukan dari berbagai negara. Jumlah proposal yang masuk kemungkinan masih akan terus bertambah sampai akhir Desember tahun ini.

"Kalau tidak salah Bapak Chatib Basri menyebutkan ketika intervensi, setidaknya ada 300 proposal yang sudah kirimkan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers 2nd G20 Joint Finance and Health Minister Meeting di Hotel Mulia, Nusa Dua Bali, Bali, Sabtu (12/11) malam.

Pada tahap awal FIF atau Pandemic Fund ini telah dibentuk gugus tugas yang dikomandoi oleh Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dan Menteri Kesehatan Rwanda, Daniel Ngamije.

Sri Mulyani mengatakan keduanya akan bertanggung jawab memimpin perumusan kriteria, syarat hingga ketentuan proposal yang berhak mendapatkan pendanaan dari FIF.

"Kita akan memikirkan bagaimana kita membuat prioritas dan juga melakukan seleksinya, tentang dana kesiapsiagaan pandemi," kata Sri Mulyani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Meminta Dukung

Dalam hal prioritas, Sri Mulyani mengatakan banyak dari anggota G20 meminta untuk mendukung negara berpendapatan rendah dan negara berkembang yang masih memerlukan bantuan. Utamanya untuk mengembangkan sistem kesehatan mereka, sehingga bisa lebih siap pada pandemi mendatang.

"Dan Kami mempunyai gagasan mengenai area-area apa saja yang harus diperkuat lebih lanjut," kata dia.

Gugus tugas ini pun tidak bekerja sendirian karena akan dibantu oleh World Health Organization (WHO) dan Bank Dunia. Tugas utama lain gugus tugas adalah terus mematangkan modalitas hubungan antara para Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan yang sesudah belajar semenjak terjadinya pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

"Nah melihat modalitas hubungan finance dan health minister ini maka diputuskan bahwa task Force akan diberikan assignment sampai 2023 untuk menyampaikan laporan mengenai bagaimana task force akan lebih diefektifkan," kata dia.

 

 

3 dari 3 halaman

Indonesia Ikut Antre Dapatkan Pendanaan dari FIF

Indonesia menjadi salah satu negara yang mengajukan proposal kepada (FIF) atau Pandemic Fund. Dalam proposal tersebut Indonesia akan mengajukan pendanaan untuk pengadaan yang berhubungan dengan bioteknologi.

"Kami akan submit (proposal pendanaan) yang berhubungan dengan bioteknologi," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dilokasi yang sama.

Budi menjelaskan selama ini banyak penyakit atau wabah yang terjadi berasal dari organisme hidup. Kemudian penemuan vaksin atau obat-obatan juga membutuhkan kajian lebih lanjut dengan bioteknologi.

"Wabah ini datang dari makhluk hidup, sehingga kita harus memahami biotechnology," kata dia.

Sehingga, sebagai negara yang bisa mengakses pendanaan ini, Indonesia akan mengajukan pendanaan untuk pengembangan bioteknologi di dalam negeri.

"Makanya bioteknologi ini akan menjadi investasi yang kami usulkan," kata Budi.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.