Sukses

Jurus Industri Alat Medis Bangun Ketahanan Kesehatan

OneMed telah menjadi produsen utama produk alat kesehatan di Indonesia dan memiliki jaringan distribusi dan jangkauan terluas di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan yang bergerak pada industri manufaktur dan distribusi alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk atau OneMed siap mendukung peningkatan layanan kesehatan di Tanah Air menyusul langkah perseroan yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Sebagai market leader dalam industri manufaktur alat kesehatan lokal, perseroan berkomitmen untuk senantiasa membangun ketahanan kesehatan bangsa, sebagai salah satu misi perseroan," kata Komisaris Utama OneMed Jemmy Hartanto dikutip dari Antara, Kamis (10/11/2022).

OneMed, didirikan pada 2000 lalu dan merupakan perusahaan yang bergerak di industri healthcare, khususnya bidang usaha manufaktur alat kesehatan, alat kesehatan elektromedik, alat diagnostik, antiseptik dan disinfektan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga lainnya.

OneMed telah menjadi produsen utama produk alat kesehatan di Indonesia dan memiliki jaringan distribusi dan jangkauan terluas di Indonesia.

Salah satu keunggulan OneMed adalah keberagaman produk yang ditawarkan perseroan, di mana hingga saat ini portofolio produk perseroan terdiri dari sekitar 3.200 Stock Keeping Unit (SKU) aktif, dan telah mampu memenuhi berbagai kebutuhan perawatan kesehatan kepada fasilitas kesehatan baik rumah sakit, klinik, dan faskes lainnya.

Dalam penawaran umum perdana saham atau IPO, OneMed menawarkan lebih dari 4 miliar lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 204 per saham dan berhasil meraih dana sebesar Rp 828 miliar.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Investor

Penawaran umum perdana saham OneMed mendapat respon yang sangat positif dari berbagai investor baik investor institusi domestik, investor institusi asing, dan investor ritel. Berbagai investor ternama dari investor global, sovereign wealth fund, hingga investor domestik cukup meminati saham OneMed sehingga mengalami 11 kali kelebihan permintaan atau oversubscribed.

Valuasi saham OneMed dinilai cukup atraktif dibandingkan dengan emiten alat kesehatan sejenis di bursa sehingga menarik minat investor, bahkan Asian Development Bank (ADB) ikut menjadi investor

Kepala Unit Investasi Kesehatan & Pendidikan, Operasi Sektor Swasta Asian Development Bank Aniruddha Patil mengatakan, pengembangan produksi lokal untuk peralatan dan perbekalan kesehatan merupakan langkah penting menuju swasembada.

"Mendukung kehadiran OneMed di Indonesia dapat membantu memperkuat pertahanan kesehatan di Indonesia," ujar Andiruddha.

Jemmy pun mengapresiasi dukungan dari ADB dan perseroan juga tidak sabar untuk bekerja sama lebih erat lagi dengan ADB sebagai salah satu investor OneMed.

 

3 dari 3 halaman

IPO

Adapun dana hasil IPO, akan digunakan emiten berkode saham OMED itu dan perusahaan anaknya untuk belanja modal dan modal kerja.

Direktur OneMed Leonard Hariadi Hartanto menambahkan, IPO adalah salah satu bagian dalam perjalanan dan rencana bisnis jangka panjang OneMed.

"Setelah mampu menyelenggarakan IPO ini dan menjadi public company, kami berharap OneMed mampu menjadi perusahaan yang akuntabel, transparan, dan bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingannya serta mampu meningkatkan nilai perusahaan dengan tetap menjaga keseimbangan bisnis atau sustainability perusahaan baik dalam jangka pendek dalam jangka panjang," ujar Leonard. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.