Sukses

SDM jadi Penentu Kebangkitan Pariwisata Pasca Pandemi Covid-19

Kemenparekraf/Baparekraf melatih para penggerak wisata desa menjadi pelaku wirausaha yang andal di daerah masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melatih para penggerak wisata desa menjadi pelaku wirausaha yang andal di daerah masing-masing.

"Melalui pelatihan bagi pelaku wisata, peserta yang merupakan penggerak pariwisata di desa masing-masing akan dilatih menjadi wirausaha yang andal melalui empat materi pembelajaran meliputi Manajemen SDM, Digital Marketing, Digital Keuangan, dan Business Plan," ujar Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini Mohamad Paham dikutip dari Antara, Kamis (10/11/2022).

Pelatihan bagi pelaku pariwisata dalam rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0. Setelah menyelesaikan seri pelatihan berupa pengembangan inovasi produk dan kapasitas bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, pelatihan dilanjutkan dengan pengembangan kewirausahaan desa wisata.

Pelatihan menyasar pelaku pariwisata berasal dari delapan desa wisata di sekitar Destinasi Super Prioritas Danau Toba, yaitu Desa Wisata Silalahi Pagar Batu.

Kemudian, Desa Wisata Lumban Silintong, Desa Wisata Siboruon (Kabupaten Toba), Desa Wisata Papande, Desa Wisata Aritonang, dan Desa Wisata Sibandang (Kabupaten Tapanuli Utara), serta Desa Wisata Merek dan Desa Wisata Tongging (Kabupaten Karo).

Usai menuntaskan pelatihan, lanjutnya, peserta akan diminta menyusun proposal program pengembangan pariwisata di desa masing-masing dan mendapatkan pendampingan dari para master trainer.

Dia juga meneruskan pesan Menparekraf  Sandiaga Uno untuk menjaga kualitas kerja dalam membangun sektor pariwisata yaitu dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelatihan

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara Sasma Hamonangan Situmorang mengapresiasi pelatihan yang diberikan sebagai bentuk keseriusan pemerintah mendukung percepatan pembangunan dan pengembangan pariwisata.

Oleh karena itu, ia meminta peserta mengikuti pelatihan dengan bersungguh-sungguh dengan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Ia juga menyatakan komitmen mendorong implementasi dari pelatihan ini di desa wisata masing-masing,

“Pemerintah daerah dan pemerintah desa akan melakukan pembinaan bagaimana para pelaku pariwisata dapat mengimplementasikan apa yang didapatkan selama pelatihan,” kata dia.

Rangkaian pelatihan dalam Kampanye Sadar Wisata 5.0 bagi para pelaku pariwisata untuk tahun 2022 menyasar 65 desa wisata yang berada di enam destinasi prioritas pariwisata, meliputi Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.

Peserta nantinya akan mendapatkan bimbingan untuk mempresentasikan proyek pengembangan pariwisata bagi kampung atau desa wisata masing-masing.

Kemenparekraf juga akan melakukan pendampingan berupa kunjungan dan asesmen ke desa wisata, serta menggelar acara apresiasi untuk memberikan penghargaan bagi pelaku pariwisata dengan program pengembangan desa wisata terbaik.

 

3 dari 3 halaman

Bentuk InJourney, Erick Thohir Incar Potensi 12 Persen Pariwisata ke PDB

Menteri BUMN Erick Thohir membongkar tujuannya dalam membentuk holding BUMN Pariwisata atau InJourney. Utamanya untuk melakukan pengembangan pariwisata di berbagai daerah.

Erick membidik setidaknya ada potensi 12 persen kontribusi pariwisata Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini, yang jadi tugas InJourney sebagai BUMN untuk mengejarnya.

"Apalagi masih banyak potensi pariwisata di luar Pulau Jawa dan Bali yang belum dikembangkan," kata dia melalui akun Instagram @erickthohir, Selasa (8/11/2022).

"Untuk itu, kami membentuk @injourney.id sebagai holding BUMN Pariwisata. Tujuannya adalah agar industri pariwisata mempunyai ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir, baik dari sisi infrastruktur maupun kegiatan turunan pariwisata," tambah dia.

Erick menginginkan kalau ekositem pariwisata Indonesia bisa terintegrasi. Dengan demikian, harapannya, bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dalam unggahan video singkatnya, mantan bos Inter Milan ini menyebut potensi pariwisata tak hanya ada di Bali. Tapi ada Labuan Bajo, Likupang, bahkan Jakarta sekalipun.

"Kemarin saya rapat dengan pak Heru (Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono) saya bilang 'ini jangan ada persepsi seakan-akan pemerintah pusat meninggalkan jakarta', Tidak," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.