Sukses

Stok Vaksin Covid-19 Langka, Bio Farma Angkat Bicara

PT Bio Farma (Persero) buka suara terkait kelangkaan stok vaksin di sejumlah daerah ditengah lonjakan kasus Covid-19 akibat subvarian XBB dan XBC dalam beberapa waktu terakhir.

Liputan6.com, Jakarta PT Bio Farma (Persero) buka suara terkait kelangkaan stok vaksin Covid-19 di sejumlah daerah ditengah lonjakan kasus Covid-19 akibat subvarian XBB dan XBC dalam beberapa waktu terakhir. Kelangkaan juga terjadi pada vaksin booster.

Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi menyampaikan, perusahaan masih belum memiliki vaksin Covid-19 yang efektif untuk menangkal penyebaran subvarian XBB dan XBC.

Saat ini, Bio Farma masih dalam tahap studi pengembangan vaksin untuk membasmi dua subvarian Covid-19 terbaru tersebut.

"Untuk (vaksin) menangkal varian yang terbaru sedang kami kerjakan. Nanti kalau ada hasil kajian studi, akan kami sampaikan kepada publik. Itu bagian dari kami terus untuk selalu berinovasi mengikuti perkembangan zaman," ujarnya dalam acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).

Meski begitu, PT Bio Farma optimis dapat memproduksi 20 juta dosis vaksin Covid-19 jenis Indovac di tahun ini. Hal ini sebagaimana yang diinginkan Presiden Joko Widodo dalam acara launching vaksin Indovac beberapa waktu lalu.

"Jadi, 20 juta dosis vaksin produksi dalam negeri asli," ucapnya

Untuk tahun 2023, Bio Farma menargetkan produksi vaksin Covid-19 Indovac dapat menembus 120 juta dosis. Ini untuk memenuhi kebutuhan domestik yang masih tinggi.

"Tahun depan jika dibutuhkan, (vaksin Indovac) bisa kami genjot sampai ke 120 juta dosis," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Stok Kosong, Vaksinasi Covid-19 di Palembang Disetop Sementara

Sebelumnya, vaksinasi Covid-19 di Kota Palembang dihentikan lantaran stok vaksin kosong. Padahal, masih dibutuhkan sekitar 500 ribu dosis dua dan tiga.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Palembang Yudhi Setiawan mengungkapkan, kosongnya stok vaksin sudah terjadi sejak sepekan lalu. Pihaknya mengajukan pasokan dari pemerintah pusat namun belum juga disalurkan.

"Karena itu, vaksinasi kami hentikan sementara waktu sebelum pasokan tiba," ungkap Yudhi, Selasa (11/10).

Dia menjelaskan, sasaran vaksinasi Covid-19 di kota itu sebanyak 1.412.064 orang. Capaian vaksinasi dosis satu 137,6 persen, dosis dua sebanyak 85,6 persen, dan dosis kedua 74,7 persen, sementara dosis ketiga 29,5 persen, dan dosis keempat bagi tenaga kesehatan baru 37.01 persen.

Sejauh ini penyebaran Covid-19 di Palembang masih ada. Hanya saja, jumlahnya tidak sebanyak seperti satu atau dua tahun lalu.

Saat ini, ada 5 sampai 10 kasus penambahan pasien terpapar virus corona harian. Artinya penularan Covid-19 masih dinilai terkendali lantaran protokol kesehatan telah menjadi kebiasaan masyarakat.

 

3 dari 4 halaman

Sempat Ludes, Pemkot Bandung Kembali Dapat Jatah 1.000 Vial Vaksin Covid-19

Beberapa waktu lalu, stok vaksin Covid-19 di Kota Bandung diakui ludes sama sekali. Proses vaksinasi di puskesmas-puskesmas pun sempat mandek. Kini, Pemerintah Kota Bandung kabarnya sudah kembali menerima jatah vaksin, stok kosong terisi lagi meski masih terbilang minim.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, menyampaikan, per Senin (31/10/2022) kemarin, pihaknya menerima pasokan vaksin sebanyak 1.000 vial.

"Hari Senin Dinkes Kota Bandung sudah menerima pasokan vaksin sebanyak 1.000 vial," katanya saat dihubungi.

Hari ini, Selasa (1/11/2022), katanya, vaksin didistribusikan ke seluruh puskesmas di Kota Bandung. Rata-rata, 6 sampai 7 vial saja per puskesmas. Anhar menegaskan, jumlah ini masih terbilang kurang dibandingkan kebutuhan.

"Kami sesuaikan dengan jumlah kelurahan. Memang itu masih di bawah kebutuhan, tapi tetap dimaksimalkan dulu yang ada," kata Anhar.

"100 vial itu kalau disuntikkan untuk booster bisa 12 ribu dosis. Tapi kalau untuk dosis pertama dan kedua, itu tidak sampai sebanyak itu karena booster dipakainya setengah dosis," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Separuh dari Target

Anhar menyatakan, Pemerintah Kota Bandung saat ini masih terus mengejar target vaksinasi ketiga atau booster. Sejauh ini, capaiannya baru separuh saja dari target.

"Kita masih berupaya untuk mengejar target untuk dosis ketiga karena memang masih jauh dari target 100 persen, mungkin sekarang masih sekitar 51 persen," kata dia.

Vaksin Covid-19 diakui masih sangat dibutuhkan seiring dengan permintaan booster yang diklaim relatif tinggi. Dia berharap, stok vaksin bisa kembali stabil.

"Saat ini, permintaan untuk booster di kota bandung relatif tinggi. Jadi, kami berharap pasokan vaksin bisa stabil. Secepatnya kita juga akan kembali mengajukan," katanya.

"Proses vaksinasi semoga besok sudah bisa berjalan di puskesmas-puskesmas karena hari ini sudah kita bagikan," Anhar menandaskan.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.