Sukses

Kereta Cepat Jakarta Bandung Incar 30 Ribu Penumpang per Hari

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan 30 ribu penumpang per hari saat awal pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. KCJB sendiri ditargetkan akan beroperasi Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan 30 ribu penumpang per hari saat awal pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. KCJB sendiri ditargetkan akan beroperasi Juni 2023.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Manajemen Proyek dan Pengembangan Bisnis PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Allan Tandiono, dalam webinar Potensi Bisnis di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (26/10/2022).

“Diawal kami beroperasi targetnya sekitar 30 ribu orang per hari,” kata Allan.

Target tersebut merupakan total keseluruhan penumpang dari 4 stasiun KCJB, yaitu stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

“Di Karawang juga akan mengambil penumpang, jadi di awal pengoperasian 4 stasiun yang akan dioperasikan yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar,” ujarnya.

Lanjut Allan, KCIC akan menjual tiket KCJB dengan beberapa mekanisme, yaitu ticket sales, ticket bundling, ticket integration, dan on board service.

“Tentunya kita akan menjual tiket. Ada banyak caranya tiket bisa di dijual, yaitu ticket bundling, ticket integration dan di kereta juga sama seperti di Jepang di Tiongkok di Korea bisa beli kopi bisa beli makanan kecil di sana,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Tiket

Lantas berapa harga tiket yang dibanderol untuk KCJB ini?

Sebelumnya, disebutkan tarif tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan Rp 350 ribu untuk rute terjauh dari stasiun Halim ke stasiun Padalarang dan sebaliknya, serta Rp 150 ribu untuk rute terdekat.

Rinciannya, dalam penjualan tiket KCJB juga dibagi menjadi 3 kategori. Pertama, kategori VIP paling mahal Rp 500 ribu ke atas. Kategori kedua, First Class kisaran Rp 400 ribu, dan kategori ketiga adalah second class di kisaran Rp 250 – 300 ribu.

“Mungkin kira-kira ini terkait bundling yang bisa nanti kita tawarkan different sit yang ada di Kereta cepat dari second class, First class, hingga VIP. Jadi, kalau second class kita bicara Rp 250 – 300 ribu, first class Rp 400 ribu dan VIP mungkin Rp 500 ribu dan di atas,” pungkas Allan. 

3 dari 4 halaman

KCIC Bakal Jual Nama Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung, Siapa Minat?

Direktur Manajemen Proyek dan Pengembangan Bisnis PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Allan Tandiono, menyampaikan beberapa prospek bisnis adanya Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

“Bisnis apa saja yang akan dilakukan oleh KCIC? Tentunya kita akan menjual tiket. Ada banyak caranya tiket bisa di dijual, yaitu ticket bundling, ticket integration dan di kereta juga sama seperti di Jepang di Tiongkok di Korea bisa beli kopi bisa beli makanan kecil di sana,” kata Allan Tandiono, dalam webinar Potensi Bisnis di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (26/10/2022).

Untuk tarif tiket kereta cepat Jakarta Bandung pada umumnya direncanakan paling murah adalah Rp150 ribu untuk rute terdekat, dan Rp 350 ribu untuk rute terjauh dari stasiun Halim ke stasiun Padalarang dan sebaliknya.

Namun disisi lain, penjualan tiket KCJB juga dibagi menjadi 3 kategori. Pertama, kategori VIP paling mahal Rp 500 ribu ke atas. Kategori kedua, First Class kisaran Rp 400 ribu, dan kategori ketiga adalah second class di kisaran Rp 250 – 300 ribu.

Selanjutnya, potensi bisnis lain yang dapat dibangun di luar stasiun diantaranya bisnis properti dan real estate, seperti dibangunnya gedung perkantoran, shopping mall, apartemen, hotel maupun rumah sakit.

“Di samping lahan Stasiun bisa di develope menjadi gedung perkantoran, bisa menjadi shopping mall, service Apartment, hotel maupun rumah sakit yang kita ketahui semua bukan hanya Indonesia banyak negara besar juga masih membutuhkan banyak rumah sakit. Jadi, kita juga tidak menutup kemungkinan atau potensi adanya rumah sakit di samping Stasiun kita,” ujarnya.

Potensi bisnis lainnya yaitu periklanan (Advertising). Dia pun mencontohkan, banyak perusahaan yang mengiklankan brand-nya di luar maupun di dalam stasiun MRT.

“Kita bisa lihat di MRT Jakarta itu ada banyak advertising di dalam maupun di luar kereta atau dalam kereta. Ini potensi revenue yang baik untuk kami KCIC,” ujarnya.

4 dari 4 halaman

Jual Nama Stasiun

KCIC akan melelang Naming Rights, seperti Lebak Bulus Grab, Dukuh Atas BNI. Sehingga, bagi perusahaan yang ingin brand-nya terpampang nyata di stasiun-stasiun KCJB bisa melakukan advertising.

“Kita akan lelang naming rights ini siapa tahu brand-nya Bapak Ibu nanti ada di Padalarang, Padalarang apa, Tegalluar apa, Halim apa, Karawang apa,” ujarnya.

Lebih lanjut, potensi bisnis lainnya yaitu in-station retail menjual makanan, minuman, dengan membangun minimarket di dalam stasiun. KCIC juga akan melakukan integrated transportation yang bekerja sama dengan operator transportasi publik lainnya.

Tak kalah pentingnya, KCIC juga akan menyediakan area parkir (parking space) bagi penumpang yang ingin memarkirkan kendaraan yang dibawa dari rumah, kemudian melanjutkan naik KCJB.

“Karena ada customer yang parkir kendaraannya nanti ada yang ingin dari rumahnya nyetir ke Halim dan parkir di sana, mungkin malamnya pada saat balik nanti baru dipake lagi mobilnya, jadi ini yang akan kita siapkan di stasiun-stasiun,” ujarnya.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.