Sukses

Perbesar Produksi Hortikultura, Presiden Minta Kementan dan Lembaga Jaga Komoditi Kedelai

SYL mengatakan meskipun penghitungan saat ini masih menggunakan data impor, namun ketersediaan kedelai akan terus dipersiapkan.

Liputan6.com, Jakarta Pelaksanaan penanaman kedelai dipastikan segera dilakukan dalam waktu dekat. Demikian dikatakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), sebagaimana yang disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta.

Dalam Jokowi, Kementan bersama kementerian dan lembaga lain akan berkerja keras dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selama beberapa tahun ke depan.

"Tadi Bapak Presiden minta agar neraca kebutuhannya betul-betul dijaga. Bahkan saya diperintahkan untuk terus melakukan penanaman tambahan baik untuk jagung, kedelai, cabe maupun bawang. Khusus kedelai, sekarang ini lagi dipersiapkan kurang lebih 351 ribu hektare dan yang ditanam baru 67 ribu hektare. Oktober ini akan mulai tanam," ujar SYL, Senin (19/9).

SYL mengatakan meskipun penghitungan saat ini masih menggunakan data impor, namun ketersediaan kedelai akan terus dipersiapkan. Bahkan diwaktu panen nanti, SYL mendorong badan-badan usaha milik BUMN untuk melakukan pembelian sehingga harga yang ada di petani dan pedagang tetap memiliki keuntungan.

"Kami mengharapkan BUMN dapat membeli semua produksi yang ada sehingga negara betul-betul bisa menjamin tidak membiarkan begitu saja harga yang ada. Kedua sistem logistik dan transportasi harus terus dikawal sehingga stabilisasi harganya bisa dikendalikan dengan maksimal," katanya.

Berikutnya, Kementan memastikan pemetaan kebutuhan pangan anatara daerah yang memiliki neraca kurang akan disuplai oleh daerah lainya yang memiliki produksi pangan surplus. Terkait hal ini SYL mengaku pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Bapanas dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

"Saya berharap para bupati dan gubernur terus melakukan komunikasi perdagangan. Saya, Menteri Pertanian bersama badan pangan nasional akan mengintervensi pada daerah-daerah tertentu yang berskala besar agar betul-betul ada pengendalian yang secara maksimal bisa dilakukan," katanya.

Terkahir, SYL memastikan ketersediaan bahan pokok saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Di antaranya ketersediaan beras, cabai, bawang, minyak goreng, gula pasir, telur yam dan daging sapi. Hanya ada beberapa saja yang perlu dilakukan impor.

"Kesimpulannya adalah neraca cukup. Artinya baik cabe maupun bawang cukup secara nasional. Namun ssecara umum ada waktu-waktu kurang. Diharapkan dari daerah-daerah yang kekurangan itu bisa disuplai dari daerah-daerah produsen. Kedua saya berharap semua kekuatan yang ada baik di pemerintah daerah maupun di pusat untuk mengintervensi agar stabilisasi harga bisa dilakukan," jelasnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.