Sukses

Kereta Cepat Jakarta Bandung Tak Bakal Jadi Proyek Mangkrak

Pemerintah akan bersikap transparan kepada publik terkait perkembangan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Sebab ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mengalir.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan terus melanjutkan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Sebelumnya dikabarkan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung pembengkakan biaya atau cost over run.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, proyek pembangunan moda transportasi yang menghubungkan antara Jakarta dan Jawa Barat ini tak akan jadi proyek mangkrak.

Apalagi beberapa infrastruktur sudah jadi seperti pembangunan terowongan dan jalurnya meski baru sebagian. Bila tidak dilanjutkan justru tidak akan berkontribusi terhadap perekonomian.

"Sudah jadi proyeknya, sudah ada terowonganya akan jadi harus kita jadikan saja. Karena enggak mungkin jadi mangkrak tidak menghasilkan hasil positif terhadap ekonomi," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komite VI DPD RI, di Kompleks DPD RI, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan bersikap transparan kepada publik terkait perkembangan proyek tersebut. Sebab ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mengalir.

"Kalau ada APBN masuk pasti ada alasannya dan akan dipertanggungjawabkan secara maksimal dan diaudit BPKP," kata dia.

Terkini, Pemerintah telah mendapatkan audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait cost over run proyek kereta cepat.

"Keseluruhan proyek sudah dilakukan audit BPKP, maka pada cost over run yang kemudian berimplikasi bahwa kalau Indonesia punya porsi 60 persen. Sementara RRT 40 persen," jelasnya.

Hasilnya pembengkakan biaya tersebut dibebankan sesuai dengan porsi investasi masing-masing negara. Sehingga porsi yang ditanggung sama besarnya 60 persen untuk Indonesia dan 40 persen ditanggung China.

"Tidak semuanya tapi sebagian dalam bentuk modal baru ditambah adanya pinjaman. Nah ini yang kita sedang rundingkan," imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rangkaian Kereta Cepat Datang dari China September 2022

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut rangkaian kereta cepat kiriman China akan datang ke Indonesia pada September 2022, bulan depan. Selanjutnya akan dilakukan uji coba secara rutin.

Untuk diketahui, rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung diproduksi di China dan mulai dikirim ke Indonesia pada awal Agustus 2022 lalu.

"Kereta cepat, kita sampaikan insyaaAllah bulan September ini ya, kita akan kedatangan mulai kereta cepatnya," ungkapnya dalam Konferensi Pers usai Rapat Terbatas di Istana Presiden, Rabu (24/8/2022).

Setelah kedatangan, proses selanjutnya adalah uji coba di dalam negeri. Kemudian, ditarget pada Juni 2023 nanti bisa mulai beroperasi.

"Kita akan terus uji coba dan insyaaAllah di tahun depan bulan Juni sudah bisa mulai operasi," ujarnya.

Menteri Erick menyampaikan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menjadi pelengkap ekosistem transportasi kereta api. Ini menyambungkan antara DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Jawa Barat dinilai memiliki potensi pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Ditambah, adanya pengembangan ekosistem pertumbuhan ekonomi di wilayah Subang, Jawa Barat.

"Hasil rapat tadi kita ignin membangun kawasan yang dimana selama ini kita tahu Jawa Barat sebagai potensi pertumbuhan ekonomi indonesia yang tak kalah pentingnya dengan daerah-daerah lain," ujarnya.

"Disitu sudah terjadi pembangunan (pelabuhan) Patimban, di rapat seminggu yang lalu para menteri sudah sepakat (bandara) Kertajati (Majalengka) itu akan menjadi salah satu pusat daripada yang namanya airport untuk kargo, yang selama ini merupakkan potensi yang tak pernah kita lihat potensinya," tambah Erick Thohir.

 

3 dari 3 halaman

Dikirim 5 Agustus 2022

Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dikirim dari Tiongkok ke Indonesia, pada Jumat 5 Agustus 2022 lalu.

Ditargetkan, pada November 2022 mendatang atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20, KCJB sudah menjalani tes dinamis.

"Proyek ini merupakan wujud persahabatan Indonesia -- Tiongkok yang selalu dibahas dalam pertemuan kedua negara. Untuk itu mari kita dukung proyek KCJB ini agar dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat menghadiri kegiatan Penyelesaian Manufaktur EMU Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang diselenggarakan secara daring.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini