Sukses

Indonesia Tak Impor Beras Sejak 2019, Jokowi Bangga

Indonesia memastikan diri sudah tidak lagi impor beras sejak 2019. Hal ini ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memastikan diri sudah tidak lagi impor beras sejak 2019. Hal ini ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

 

Jokowi menjelaskan, produksi beras Indonesia sejak 2019 stabil dan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

"Tahun 2019, kita bisa memproduksi beras 31,3 juta ton. 2020 tetap sama 31,3 juta ton, tahun 2021, juga tetap 31,3 juta ton," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Dia melanjutkan hasil produksi tersebut juga telah tercatat dalam Badan Pusat Statistik (BPS). Hingga akhir bulan April 2022, stok beras di lapangan tercatat hingga 10,2 juta ton.

"Kalau ditanya, barangnya ada di mana, ada di masyarakat, di petani, di restoran-restoran, juga di Bulog. Plus beberapa di industri pangan, totalnya tadi 10,2 juta ton," papar Jokowi.

Peningkatan dan konsistensi hasil produksi ini yang dinilai Food And Agriculture Organization (FAO) dan International Rice Research Institute (IRRI), sehingga Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI).

"Inilah yang menyebabkan kenapa pada hari ini, diberikan kepada kita sebuah sertifikat bahwa Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah swasembada pangan," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Berterimakasih ke Petani

Atas penghargaan tersebut, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para petani dan para pekerja di sawah yang telah memproduksi beras dengan upaya optimal. Termasuk juga para kepala daerah, Kementerian Pertanian dan universitas yang telah mengembangkan berbagai varietas..

"Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pelaku real (yang) bekerja di sawah, para petani indonesia, atas kerja kerasnya," kata dia.

"Ini adalah kerja yang terintegrasi kerja bersama sama kerja gotong royong bukan hanya milik kementerian saja," sambungnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Peluang Ekspor

Tak hanya itu, tingginya hasil produksi beras ini, membuka peluang Indonesia untuk mulai melakukan ekspor beras ke luar negeri. Sehingga pemerintah akan terus mendorong peningkatan produksi beras dari yang sudah ada saat ini.

"Apabila nanti produksinya meningkat kita juga harus mulai masuk ke pasar-pasar ekspor," katanya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.