Sukses

Jawab Kritik Jokowi, Pupuk Indonesia Kenalkan Aplikasi Rekan

Pupuk Indonesia soft launching implementasi Retail Management System (RMS) atau aplikasi Rekan. Aplikasi ini digunakan untuk penebusan pupuk bersubsidi oleh para petani.

Liputan6.com, Bali - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengadakan soft launching implementasi Retail Management System (RMS) atau aplikasi Rekan. Aplikasi ini digunakan untuk penebusan pupuk bersubsidi oleh para petani.

Peluncuran dilakukan di Bali dan untuk sementara baru bisa untuk para petani di Bali. Pupuk Indonesia juga menetapkan beberapa kios pupuk lengkap (KPL) di Bali sebagai pilot project.

Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai klaster pupuk dan pangan mencoba membantu pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan tata kelola dari penyaluran pupuk subsidi.

Panji mengungkapkan bahwa banyak kritik yang disampaikan banyak pihak soal penyaluran pupuk subsidi baik dari masyarakat hingga pemerintah. Salah satunya kritik datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut dampak dari subsidi tidak terlihat nyata.

"Kita semua tahu banyak kritik yang telah disampaikan baik dari masyarakat maupun banyak pihak terhadap penyaluran pupuk bersubsidi. Salah satunya adalah memastikan ketepatan penyalurannya, tepat jumlah, tepat mutu, tepat harga, tepat kualitas, tepat waktu dan tepat sasaran," kata Panji di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan, Denpasar Bali, Senin (18/7/2022).

Panji menjelaskan bahwa RMS sudah diujicoba pada banyak Kabupaten dan Kota di Indonesia untuk penyaluran pupuk nonsubsidi. Namun, untuk penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi, Bali dipilih menjadi Provinsi pertama.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisa Diaudit dan Ditelusur

Menurut Panji, digitalisasi ini memberikan kemudahan bagi banyak pihak, mulai dari kios pupuk, petani, dan pemerintah. Total ada 28 ribu kios yang bermitra dengan pemerintah dan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk menyalurkan pupuk bersubsidi.

"Karena semua penyalurannya tercatat secara digital, terekam secara online, real time dan bisa diaudit dan bisa ditelusur. Jadi baik dari sisi kios yang merupakan ujung tombak dari penyaluran pupuk bersubsidi kami berdayakan, kami bantu sehingga dia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik," jelas Panji.

Dari sisi petani dia menjelaskan dengan RMS atau aplikasi Rekan petani tidak akan diberatkan untuk menebus pupuk bersubsidi. Pasalnya, petani cukup datang ke kios mitra dengan membawa dokumen yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan direkam secara digital.

"Sebelumnya mungkin petani harus pakai kartu yang mungkin lupa pin atau banyak masalah di operasional lapangan tidak ada sinyal, kemudian kartunya mungkin tidak valid dan sebagainya," kata dia

"Kami mudahkan dengan meminta petani cukup datang ke kios dengan membawa dokumen yang ada NIK, itu bisa pakai KTP atau dokumen-dokumen lain," lanjut dia.

 

 

3 dari 3 halaman

Fitur Aplikasi

Adapun Fitur utama aplikasi Rekan adalah sebagai berikut:

1. Digitalisasi, perbaikan tata kelola dan penyederhanaan proses penebusan pupuk bersubsidi.

2. Mampu telusur penyaluran pupuk subsidi di tingkat kios/retailer by NIK (KTP Petani) & Geo Tagging.

3. Sistem pembayaran yang terintegrasi dengan Kartu Tani/Kartu Tani Digital dan metode pembayaran elektronik lain.

4. Menyediakan laporan penebusan dan penagihan secara digital.

5. Kemudahan administrasi kios: pencatatan, transaksi, pelaporan keuangan, pengelolaan stok dan manajemen pegawai.

6. Mode offline agar tetap bisa berfungsi pada remote area dengan kualitas sinyal yang kurang baik.

7. Sistem point of sales penjualan produk non subsidi atau produk lain uang ada di kios.

8. Mempermudah kontrol stok produk dan barang secara realtime.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.