Sukses

Urai Kepadatan di Merak, Menhub Minta Truk Logistik Geser ke Pelabuhan Indah Kiat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta operator Pelabuhan Merak untuk menerapkan skema khusus guna mengatasi kepadatan. Misalnya dengan melakukan sistem first in first out.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merespons kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Merak, Banten. Ada dua hal yang menjadi catatan guna mengurai kepadatan.

Pertama, ia meminta truk-truk logistik untuk bergeser ke Pelabuhan Indah Kiat. Diketahui, terjadi kepadatan di Pelabuhan Merak pada Kamis 28 April 2022 sehingga membuat Pelabuhan Indah Kiat dioperasikan untuk truk.

"Untuk ke Merak, memang satu hal yang menjadi pengamatan kita. Kedua, saya menangkap informasi bahwa masih waktunya panjang, dan ada beberapa dispute," katanya kepada wartawan di Semarang, Jumat (29/4/2022).

"Ini sudah kita mulai terminal yang bisa menampung kapal besar. Kita cenderung menganjurkan ke Polri, truk-truk sembako terutama arahkan ke titik-titik (Pelabuhan) Indah Kiat. Sekali jalan bisa 200 mobil, kalau satu hari 4-5 kali sangat dianjurkan," terangnya.

Kedua, ia mengimbau masyarakat yang melewati pelabuhan Merak untuk datang sesuai waktu yang dianjurkan. Pasalnya, ia mendapat laporan ada penumpang yang berebut tempat di kapal yang akan menyeberang.

"Saya anjurkan masyarakat berangkat sesuai yang dianjurkan. Kemarin terjadi satu overloaded sehingga timbul perebutan dulu duluan. Bahkan ada case orang yang mestinya belum berangkat berebut masuk, sehingga orang yang harusnya jam itu tidak kebagian tempat duduk," kata Budi Karya Sumadi.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Skema Khusus

Di sisi lain, ia juga meminta operator pelabuhan untuk menerapkan skema khusus guna mengatasi kepadatan itu. Misalnya dengan melakukan sistem first in first out.

Artinya, penumpang yang lebih dulu datang, akan lebih dulu masuk ke kapal yang akan menyeberang. Diharapkan ini mampu memperlancar lalu lintas kendaraan di Pelabuhan Merak.

"Saya sudah memberikan catatan kepada Pak Dirjen Darat, Dirut ASDP, untuk meng-improve berkaitan tata kelola terminal agar FIFO berlaku, first in first out. Jadi diskusi sudah saya lakukan tadi malam sampai tadi pagi. Kita pantau pagi ini saya akan ingatkan mereka," katanya.

Untuk diketahui, terjadi antrean pembelian tiket penyeberangan di pelabuhan Merak siang tadi. Diketahui, ini imbas dari pembaruan sistem yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Perseroan menyampaikan kondisinya melalui kererangan resmi. Peningkatan sistem itu disebut dilakuka pada pukul 13.00 WIB.

"PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi bahwa pada Kamis (28/4) sekira pukul 13.00, manajemen melakukan peningkatan sistem pada aplikasi Ferizy seiring tingginya lonjakan trafik pemesanan tiket layanan kapal ekspress di Merak - Bakauheni dan Ketapang - Gilimanuk," terang Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, Kamis (28/4/2022).

Dengan adanya langkah itu para pelanggan menjadi tersendat dalam membeli tiket.

"Hal ini berdampak bagi pengguna jasa yang sedikit terhambat saat melakukan reservasi tiket," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Meminta Maaf

Adanya antrean berkepanjangan dan menghambatnya perjalanan masyarakat, Shelvy menyampaikan permohonan maafnya. Pihaknya juga tengah berupaya untuk melakukan perbaikan.

"Manajemen ASDP memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan atas situasi saat ini dan bersama dengan tim Telkom selaku penyedia sistem, tengah mengupayakan perbaikan sistem untuk segera kembali normal," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.