Sukses

Proyek Kereta Gantung Jalur Puncak Disebut Bakal Jadi Rebutan Investor

BPTJ Kementerian Perhubungan menyebut kereta gantung bisa jadi opsi atasi kemacetan di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menyebut kereta gantung bisa jadi opsi atasi kemacetan di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Ini mengacu pada kajian awal yang pernah dilakukan BPTJ.

Kajian awal dalam bentuk Outline Business Case (OBC) pernah dilakukan oleh BPTJ pada 2021 lalu. Namun kajian ini tidak semata mengenai Kereta Gantung saja, melainkan kajian secara komprehensif tentang bagaimana bentuk transportasi massal berbasis rel yang paling memungkinkan diterapkan di puncak.

Direktur Prasarana BPTJ Jumardi menyebutkan, karena pembangunan moda berbasis rel di Puncak bertujuan mengurangi beban kemacetan lalulintas berbasis jalan tentu harus mempertimbangkan fungsi yang maksimal sebagai angkutan umum massal.

"Selain itu tentu harus mempertimbangkan karakteristik demand serta faktor teknis yang paling memungkinkan, sehingga akan menarik perhatian investor untuk mendanai," urai Jumardi, dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (20/3/2022).

Dengan pertimbangan tersebut, hasil kajian merekomendasikan bentuk moda transportasi berbasis rel yang paling memungkinkan untuk dibangun di puncak adalah kombinasi antara Kereta AGT (Automated Guideway Transit) dan Kereta Gantung (Cable Car).

Lebih lanjut Jumardi menjelaskan bahwa keseluruhan panjang lintasan angkutan berbasis rel tersebut menurut hasil kajian adalah 27,88 km dengan terbagi dalam 2 segmen. Segmen I antara Sentul City - Taman Safari sepanjang 23,40 km menggunakan moda Kereta AGT.

"Jadi wisatawan yang akan ke Puncak sudah dapat mengakses moda transportasi massal berbasis rel mulai dari Sentul City, untuk menghindari kemacetan karena penggunaan kendaraan pribadi," katanya.

Sedangkan segmen II adalah antara Taman Safari - Puncak sepanjang 4,48 km dimana segmen ini baru menggunakan Kereta Gantung.

"Kalau melihat para wisatawan yang ke Puncak itu biasanya membawa banyak barang, sebab mereka umumnya menginap 1-2 malam beserta kerabat atau teman. Ini lebih tepat dilayani dengan Kereta AGT yang memungkinkan membawa barang sementara Kereta Gantung tidak memungkinkan untuk itu," ujar Jumardi.

Lintasan Segmen II yang menggunakan Kereta Gantung lebih melayani wisatawan yang sudah stay di Puncak yang menginginkan wisata lanjut ke wilayah sekitar Puncak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis Transportasi Lainnya

Selain Kereta AGT memang terdapat jenis moda berbasis rel lain yang memiliki kemampuan mengangkut orang secara massal dengan barang bawaan, yaitu monorail dan LRT.

Namun LRT jauh lebih membutuhkan ruang dan biaya yang lebih besar, sementara monorail memiliki keterbatasan pasokan karena secara global tidak cukup banyak pengguna teknologi ini sehingga jaminan keberlanjutan suku cadang juga kurang terjamin.

"Untuk saat ini di dunia internasional Kereta AGT merupakan moda berbasis rel yang paling banyak digunakan untuk angkutan perkotaan sekaligus wisata. Teknologinya juga terus berkembang sehingga lebih terjamin kelangsungan pasokannya," kata Jumardi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.