Sukses

Premium hingga Pertalite Dihapus Bertahap, Ahok dan Pertamina Buka Suara

Pemerintah berencana untuk menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan tingkat oktan rendah atau RON 88 demi alasan kesehatan dan lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana untuk menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan tingkat oktan rendah atau RON 88 demi alasan kesehatan dan lingkungan. Diketahui, RON 88 di Indonesia adalah BBM setara Premium.

Setelah Premium dihapus, Pertalite RON 90 menjadi BBM berikutnya yang dikabarkan juga akan dihapus dari peredaran secara bertahap.

Dalam mendukung kesehatan dan lingkungan tadi, pemerintah mendorong penggunaan BBM dengan oktan cukup tinggi sesuai standar atau dengan tingkat diatas RON 91 setara Pertamax.

Merespons rencana penghapusan Premium ini, Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama mengamini BBM dengan oktan rendah membahayakan kesehatan.

“Premium membahayakan kesehatan,” kata dia kepada Liputan6.com, Senin (27/12/2021).

Selain alasan kesehatan tersebut, pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan tingkat penggunaan Pertalite telah mendominasi. Diketahui, Pertalite memiliki kadar oktan RON 90 atau satu tingkat diatas Premium.

Namun, Ahok tidak merinci terkait rencana penghapusan Premium ini akan dilakukan kapan. Ia pun meminta pertanyaan ini disampaikan ke direksi PT Pertamina (Persero).

“Bisa ke direksi. Premium dihapus karena pemakaian Pertalite sudah hampir 80 persen,” terangnya.

Secara terpisah, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Subholding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting senada dengan Ahok. Ia menyimpulkan, dengan tingkat pemakaian Pertalite demikian, secara prinsip sudah dinyatakan siap untuk penghapusan.

“Sudah diatas 70 persen, secara prinsip sudah siap,” katanya melalui pesan teks.

Kendati demikian, ia belum mau berbagi terkait waktu penghapusan BBM Premium ini akan dilakukan oleh Pertamina sebagai salah satu operator bahan bakar.

“Untuk ketentuan tersebut kami akan mengikuti dari pemerintah,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesiapan Pertamina

Pada kesempata yang sama, Irto mengatakan Pertamina telah melakukan persiapan untuk penghapusan Premium ini. Dengan tingkat penggunaan Pertalite yang tinggi tersebut, peniadaan Premium akan mudah diantisipasi gejolaknya.

“Sesuai yang telah disampaikan oleh KESDM dan sejalan dengan Kepmen KLHK, Indonesia melakukan transisi ke bbm yang lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan,” katanya.

“Pertamina dalam hal ini mendukung program tersebut dengan edukasi dan program langit biru yang telah dijalankan sejak beberapa tahun sebelumnya,” imbuh dia.

Bahkan, dalam mendukung hal itu, pihaknya telah menerapkan harga promo untuk Pertalite. Tujuannya menggeser masyarakat pengguna Premium untuk beralih ke BBM dengan kualitas lebih baik.

“Program promo pertalite harga khusus juga telah kami jalankan ke seluruh wilayah agar masyarakat terbiasa dengan bbm jenis tersebut dan sekaligus membantu keterjangkauan masyarakat,” katanya.

Dengan begitu, ia mengatakan pernghapusan ini akan berjalan secara mulus kedepannya. Ia meyebut dengan kesiapan yang sudah dilakukan Pertamina

“Prinsipnya Pertamina sudah menyiapkan BBM Pertalite untuk kebutuhan tersebut. Insyaallah tidak ada kendala secara operasional,” tukasnya.

 

3 dari 3 halaman

Jadwal Penghapusan Premium

Mengacu paparan Pertamina dalam rapat kerja bersama DPR terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan Pertamina untuk menghapus secara perlahan penggunaan bensin Premium dan Pertalite.

Strategi penghapusan itu merupakan simplifikasi varian produk dan comply dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/ 2017 yang mengatur soal baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atua lebih.

Dalam beleid itu, pemerintah menetapkan BBM tipe euro 4 atau setara BBM oktan 91 ke atas mulai tahun 2019 secara bertahap hingga 2021. Adapun yang kadar oktannya di bawah 91 atau masuk standar euro 2 saat ini adalah Premium dan Pertalite.

Adapun tahapan penghapusan kedua bensin itu, langkah pertama akan dilakukan pengurangan bensin Premium disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong konsumen menggunakan BBM Ron 90 ke atas.

Kedua, pengurangan bensin Premium dan Pertalite di SPBU disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong menggunakan BBM di atas RON 90 ke atas.

Dan langkah ketiga, simplifikasi produk yang dijual di SPBU hanya menjadi dua varian yakni BBM RON 91/92 (Pertamax) dan BBM RON 95 (Petamax Turbo).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.