Sukses

Usai Akuisisi, Pertamina Diminta Bor 500 Sumur di Blok Rokan pada 2022

Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok Rokan untuk bisa melakukan pengeboran terhadap 500 sumur baru pada 2022 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury meminta Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok Rokan untuk bisa melakukan pengeboran terhadap 500 sumur baru pada 2022 mendatang. 

Pemerintah melihat ada peluang besar untuk coba lebih mengembangkan dan membalikan hasil produksi minyak lapangan tua Blok Rokan yang sejauh ini minus.

"Rokan terus berkembang menjadi blok dengan hasil produksi minyak terbesar kedua di Indonesia. Kita melihat masih ada opportunity untuk membalikan penurunan produksi selama 5 tahun ke depan," kata Pahala dalam The 2nd IOG 2021 di Bali Nusa Dua, Rabu (1/12/2021).

Pasca 100 hari setelah diakuisisi, Pertamina dinilai telah berhasil melakukan transisi secara mulus. Pahala target perseroan bisa melakukan pengeboran 161 sumur baru di Blok Rokan hingga akhir 2021.

"Tentu saja ini berbanding terbalik dengan yang selama ini terjadi selama beberapa tahun terakhir," ujar dia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sumur Baru

Pahala pun berharap upaya baik tersebut bisa berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Sehingga ia yakin Pertamina bisa membuka lebih dari 500 sumur baru di 2022 mendatang.

"Kita berharap di 2021 dapat mengimplementasikan program pengeboran meningkat di atas 500 sumur dengan 20 rig pengeboran pada 2022," ungkapnya.

Namun, target tersebut hanya bisa tercapai dengan adanya bantuan dari pihak stakeholder. 

"Kontraktor bekerja sangat keras untuk memastikan kita bisa mengelola para pekerja untuk meningkatkan jumlah sumber day manusia di Pertamina Hulu Rokan," tuturnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.