Sukses

Harga Minyak Turun Menanti Kepastian Stok di AS

Harga minyak mentah Brent turun 6 sen menjadi USD 82,25 per barel

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak sebagian besar stabil pada perdagangan Rabu karena investor mempertanyakan efektivitas rilis minyak yang dipimpin AS dari cadangan strategis dan mengalihkan fokus mereka tentang bagaimana produsen akan merespons.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/11/2021), harga minyak mentah Brent turun 6 sen menjadi USD 82,25 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 11 sen ke USD 78,39 per barel.

Amerika Serikat mengatakan akan melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis berkoordinasi dengan China, India, Korea Selatan, Jepang dan Inggris untuk mencoba mendinginkan harga setelah OPEC+ mengabaikan seruan untuk memompa lebih banyak.

Menteri Industri Jepang Koichi Hagiuda mengatakan Jepang akan melepaskan beberapa ratus ribu kiloliter minyak dari cadangan nasionalnya, tetapi waktunya belum diputuskan.

Analis mengatakan efek pada harga minyak kemungkinan akan berumur pendek setelah bertahun-tahun penurunan investasi dan pemulihan global yang kuat dari pandemi COVID-19.

Rilis terkoordinasi dapat menambah sekitar 70 juta hingga 80 juta barel pasokan minyak mentah, lebih kecil dari lebih dari 100 juta barel yang telah ditentukan pasar, kata analis di Goldman Sachs.

JP Morgan Global Commodities Research mengatakan dampak apapun pada harga minyak dari pelepasan minyak mentah mungkin tidak akan bertahan lama. Pialang juga memperkirakan permintaan minyak global akan menguat dan melampaui level 2019 pada Maret 2022.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stok Minyak AS

Perhatian kini telah beralih ke bagaimana Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu mereka akan bereaksi terhadap rilis cadangan bersama.

OPEC dan sekutunya tidak membahas untuk saat ini menghentikan peningkatan produksi minyak, kata tiga sumber. Kelompok tersebut akan mengadakan dua pertemuan minggu depan untuk menetapkan kebijakan, dengan pertemuan pada 1 Desember hanya untuk anggota OPEC dan pertemuan lainnya pada 2 Desember untuk OPEC+, kata dua sumber.

Analis Pasar Senior di OANDA Jeffrey Halley mengatakan langkah untuk memanfaatkan penyimpanan adalah keajaiban sekali dan pasar merespons dengan tepat.

Administrasi Informasi Energi mengatakan stok minyak mentah AS naik 1 juta barel pekan lalu dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 481.000 barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.