Sukses

Mainan Mobil dan Motor Laris Manis Selama Pandemi Covid-19

Mainan seperti mobil dan motor yang bisa dikendarai karena bertenaga aki tengah menjadi incaran masyarakat untuk mengisi waktu di tengah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Mainan seperti mobil dan motor yang bisa dikendarai karena bertenaga aki tengah menjadi incaran masyarakat untuk mengisi waktu di tengah pandemi Covid-19.

Di kawasan Dadap, Kabupaten Tangerang, terdapat pabrik yang memproduksi produk mainan ini yang mengantongi lisensi dari Honda, Mitsubishi hingga Fortuner.

Untuk tahap pertama, perusahaan memproduksi ribuan unit untuk mobil mainan aki Toyota Fortuner Legender M-7588. Lalu berlanjut ke Mitsubishi dan Honda. Tak tanggung perusahan sampai menggelontorkan investasi hingga Rp 2 miliar untuk memproduksi mainan tersebut.

"Lisensi ini membuat produk kami jadi ekslusif. Setelah pasar lokal terpenuhi maka peluang untuk ekspor akan menjadi lebih besar," kata Hendra, CEO PT PMB, Senin (22/11/2021).

Tak tanggung, setiap bulan pabrik memproduksi sampai 15 ribu unit mainan mobil dan motor.

Menurutnya, lisensi tersebut didapat dengan proses yang panjang, yakni memakan waktu sampai 13 bulan. Namun yang membanggakan, meski memiliki lisensi merk otomotif kelas dunia, lebih dari 90 persennya berbahan baku asli Indonesia.

"Yang buat pun karyawan kami seluruhnya masyarakat asli dekat pabrik. Yang impor itu hanya remot saja," kata Hendra.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diburu Saat Pandemi Covid-19

Sejak pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun terakhir, mobil mainan aki jadi buruan orang tua.

"Orang tua mikirnya gimana anak-anak tidak bosen meski di rumah saja, makanya membeli mainan ini karena dianggap aman karena menggunakan remote, ada pintu, dan sabuk pengamannya jadi anak lebih aman saat bermain," jelas Hendra.

Makanya, semula pabrik tersebut hanya memiliki 600 karyawan karena banyaknya permintaan,meningkat jadi 800 karyawan.

"Harganya kami hanya bandrol di kisaran Rp 1.7 juta, itu termahal dan sudah berlisensi merk aslinya," kata Hendra. (Pramita Tristiawati)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.