Sukses

Erick Thohir: Masyarakat Ekonomi Syariah Sudah Hadir di 7 Negara

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengatakan, pihaknya sudah membuka cabang MES di beberapa negara dunia.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengatakan, pihaknya sudah membuka cabang MES di beberapa negara dunia.

Pembukaan tersebut diharapkan mampu mendukung program pengembangan produk halal secara internasional.

"Kami laporkan juga, bahwa untuk mendukung daripada pengembangan produk secara internasional kami, MES, memberanikan diri untuk membuka di beberapa wilayah di luar negeri," ujar Erick Thohir dalam peringatan Hari Santri dan Peluncuran Logo MES, Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Erick Thohir menjabarkan, beberapa negara tersebut antara lain Singapura dan Tiongkok. Sementara negara-negara lain yang terus dilakukan penjajakan di antaranya adalah Pakistan, Thailand dan Brunei Darussalam.

"Alhamdulillah sudah terbuka di Rusia, Maroko, Sudan, Singapura, Korea Selatan, Tiongkok, Arab Saudi. Kita sekarang juga coba ingin membuka di Pakistan, UAE, Thailand dan Brunei," jelasnya.

Kegiatan tersebut bukan semata-mata untuk diskusi tetapi juga untuk membuka penetrasi pasar dengan mengandalkan peran diaspora.

"Ini tidak lain sebagai juga loby tetapi juga membuka penetrasi pasar daripada produk-produk Indonesia melalui diaspora kita yang ada di sana," jelasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi Berbagai Pihak

Kemajuan MES, kata Erick Thohir, tidak terlepas dari kolaborasi antar pihak. Sebab, di tengah pendemi Virus Corona yang tengah melanda dunia kolaborasi menjadi hal yang tidak terhindarkan sehingga bisa saling menopanh satu dengan yang lain.

"Kami tentu sepakat Bapak Presiden, bahwa kolaborasi antara industri Syariah bersama pemerintah, pesantren dan santri, ini adalah sebuah keharusan. Karena kita tahu saat Covid-19 ini memang terdampak Pak Presiden. Dan ini kembali tidak ada bermaksud apa-apa keseimbangan ekonomi harus terjaga jangan sampai yang besar makin besar, yang kecil makin kecil," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.