Sukses

Harga Emas Tergelincir Dipengaruhi Data Manufaktur AS

Harga emas tergelincir di bawah harga tertinggi hampir lima bulan yang dicapai pada awal sesi Selasa, karena data manufaktur AS yang kuat

Liputan6.com, Jakarta Harga emas tergelincir di bawah harga tertinggi hampir lima bulan yang dicapai pada awal sesi Selasa, karena data manufaktur AS yang kuat dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi mengurangi daya tariknya.

Dikutip dari CNBC, Rabu (2/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen pada USD 1,902,05 per ons pada pukul 13:41. EDT (1741 GMT), setelah menyentuh level tertinggi sejak 8 Januari di USD 1.916.40. Harga emas berjangka AS menetap sedikit berubah pada USD 1.905.

"Harga emas mengalami kemunduran kecil karena ekuitas AS terus menguat, imbal hasil obligasi mulai naik dan pada data manufaktur yang lebih baik," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Investor mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan mengurangi kebijakan lebih cepat dari yang diantisipasi, tambahnya.

Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei karena permintaan yang terpendam mendorong pesanan.

Benchmark Imbal hasil Treasury AS naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu, meningkatkan biaya peluang memegang emas.

Saham global mencapai rekor tertinggi karena pasar mengabaikan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi.

Namun, memberikan dukungan untuk harga emas, indeks dolar merosot 0,2 persen terhadap saingannya. Ini membuat harga emas batangan lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data Ekonomi AS

Investor sekarang menunggu pembacaan ekonomi utama AS, dengan acara utama angka penggajian AS akan dirilis pada hari Jumat.

“Tumpukan bukti yang menunjukkan bahwa kita telah mencapai momentum puncak ekonomi meningkatkan risiko aliran lindung nilai inflasi ke emas bisa mulai mengering,” kata TD Securities.

"Namun, jika inflasi memang bersifat sementara, maka kita kemungkinan akan melihat periode kebijakan moneter uber-easy yang berkepanjangan, yang menunjukkan bahwa harga pasar untuk kenaikan Fed terlalu hawkish dan pada akhirnya harga emas dapat menguat lebih lanjut," tambahnya dalam catatan untuk klien.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.